Filosofi Spion
Mas Izzul mengibaratkan melihat tantangan ke depan ibarat spion dan kaca besar pada mobil. Keduanya penting sesuai kebutuhannya. “Tidak boleh terlalu sering lihat spion, jangan terlalu sering. Harus lebih luas memandang ke depan, bukan nostalgia,” lanjutnya.
Kehadiran HW harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Harus dipikirkan bagaimana HW menarik dan dirasakan manfaatnya bagi seluruh lapisan masyarakat. “Kelebihan HW itu pada altruisme. Bagaimana bisa mendorong masyarakat agar semua terlibat di HW,” urai dia.
Sifat altruisme, lanjutnya, adalah sifat semangat memberi, semangat menolong. Harus dirumuskan altruisme seperti yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Hizbul Wathan bisa masuk ke ranah populis agar langsung diketahui dan dirasakan masyarakat,” pesannya.
Ke depan Hizbul Wathan harus semakin sukses menjadi garda terdepan dakwah Muhammadiyah. Modal anggota dari segenap usia membuat HW bisa menembus sekat ortom lain.
“Seperti kata pepatah, uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi. Itulah HW dari anak-anak hingga orang tua,” kata Izzul Muslimin. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Mohammad Nurfatoni