Contoh Purifikasi-Revitalisasi
Menurut Ustadz Syam, yang terpenting ialah bagaimana kembali pada spirit terdalam pada al-Quran dan as-Sunnah. Dia mencontohkan, bagaimana dulu shalat Id diadakan di lapangan walau menuai reaksi keras dari masyarakat. “Karena memang dalilnya begitu, tidak sama dengan shalat fardhu lima waktu,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, ini termasuk syiar bahwa umat Islam punya kekuatan. Ustadz Syam menekankan, dari uang yang masuk ke kotak amal, umat Islam bisa berjuang sabililah.
“Sampai sekarang orang berpikir itu cuma untuk dana bangun masjid. Menurut Kiai Dahlan, dana itu bisa dipakai untuk perjuangan sabililah yang lain. Karena orang memasukkan uang ke kotak amal itu sabililah. Bisa untuk beasiswa, orang sakit, orang miskin, mendirikan rumah sakit dan sekolah. Pada intinya pesan-pesan syiar Quran muncul dalam kehidupan masyarakat Islam,” ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya melakukan purifikasi dan revitalisasi ini. “Karena umatan wasatan itu amanah Quran. Muslim harus memimpin, sehat, cerdas, hieginis hidupnya. Faktanya saat itu tidak sekolah, lingkungan hidupnya kemproh. Berarti ada yang salah jadi ada purifikasi, revitalisasi,” lanjutnya.
Ustadz Syam juga mengimbau bagaimana agama harus bisa diterima umat dalam bahasa modern. “Umat Islam tidak boleh gagap dalam kehidupan modern!” tuturnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni