Pondok Notaris
Lalu program keempat kaderisasi. “Agar kaderisasi bisa merata sampai tingkat cabang, kita upayakan ada pondok notaris di 38 PDM, di mana setiap cabang kirim satu orang. Asumsi santri pondok notaris Muhammadiyah se-Jatim ada 666 orang,” kata Budi Masrusi penuh optimis.
Budi Masrusi juga menyampaikan total luasan aset Muhammadiyah Jawa Timur terbesar se-Indonesia, meski yang terbanyak milik PWM Jateng. “Dari yang terentry di SIMAM total tercatat kita punya aset seluas 13.313.291 meter persegi, terluas se-Indonesia.
“Namun, ada beberapa aset yang belum ter-entry, yakni di Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Situbondo. PDM tersebut bisa diingatkan,” tegas Budi.
Khusus program kerja prioritas tahun 2023, menurut Budi, MPW PWM Jatim dalam inventarisasi akan bersinergi dengan lembaga terkait untuk meng-entry yang belum masuk di SIMAM. “Termasuk program pendampingan entry untuk 250 bidang Muhammadiyah Jatim ke SIMAM kami tuntaskan untuk enam bulan ini,” target Budi Masrusi.
Prioritas berikutnya untuk program balik nama mendampingi 38 kota-kabupaten. Untuk abritasi melanjutkan yang sudah ada dan segera diselesaikan.
“Khusus program kaderisasi, enam bulan ini fokus mendirikan empat pondok notaris di empat zona; timur: Jember, selatan: Malang, barat: Lamongan, dan utara: Surabaya,” tutup Budi Masrusi. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni