PWMU.CO – Drama musikal di Malam Puncak Musyawarah Ranting (Musyran) Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sukolilo, Cabang Bulak, Kota Surabaya, sukses menguras air mata penonton.
Semakin malam, suasana mencekam bercampur haru kian terasa saat konflik antara Mamik Yuliatin dan Yuni Astuti mencapai klimaks, Selasa (18/7/2023). Drama kolosal berjudul ‘Derita di Atas Derita’ ini karya M. Thamrin—salah satu anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bulak. Seluruh anggota PRA Sukolilo menampilkannya di halaman SD Muhammadiyah 9 Bahari.
Ketua PRA Sukolilo Nurul Arofah mengawali drama dengan menyampaikan, “Aisyiyah hadir memberi pencerahan. Aisyah hadir untuk memberi cahaya kemajuan. Kemiskinan bukan menjadi penghalang untuk berjuang. Kisah ini menyadarkan kita dari kehidupan yang nyata dari kampung nelayan.”
Adu akting peran si kaya dan si miskin di tengah konflik banyaknya rentenir yang menjerat warga Muhammadiyah di kampung nelayan memperuncing salah paham. Ujungnya, pertengkaran dan kebencian menjadi bumbu sedap penampilan mereka.
Drama ini bermula ketika sebuah keluarga sederhana, penjahit bernama Yuni Astuti memiliki seorang putri bernama Ais. Kehidupan sederhana tak menjadikan ia bermalas-malasan. Semangat juangnya beraisyiyah dan keistikamahannya beribadah menjadikan ia mendapat hadiah berangkat ke Baitullah dari orang terkaya di kampungnya.
Ialah Hj Betty, tokoh Aisyiyah yang istikamah membuka layanan pengajian rutin di rumahnya. Kehadirannya menyadarkan warga yang mengalami kesulitan ekonomi untuk tetap istikamah beribadah di tengah gencarnya serangan ekonomi para rentenir.
Di sisi lain, para rentenir terus bergerak seiring dengan pergerakan Aisyiyah. Alhasil, terkesan kejahatan berperang melawan kebaikan. Konflik dimulai saat para rentenir marah dan menagih utang salah satu anggota Aisyiyah pada pengajian di rumah Betty.
Dengan tulus, Betty melunasi semua utang-utang anggota Aisyiyah tersebut. Tetapi ini tak menjadikan Mega, salah satu anggota Aisyiyah, menyadari kekeliruannya. Mega mengulang ambil pinjaman baru kepada rentenir itu sehingga Allah memperingatkannya dalam bentuk sakit stroke.
Bacsa sambungan di hallaban 2: Kuras Air Mata