Testimoni Kami
Awalnya Bu Evi yang berbicara. Dia mengungkapkan bahwa dirinya guru baru di Smamsatu. Seperti saya, dia masuk bulan Juli 2022.
“Saya guru baru di Smamsatu dan langsung ‘kecemplung’ (kecebur) menjadi kontributor PWMU.CO,” ujarnya. Maksudnya selama ini belum pernah membuat berita tapi langsung dapat SK (surat keputusan) sebagai kontributor PWMU.CO. Jadi, maksudnya, seperti kecelakaan, masuk kolam.
Selain belum berpengalaman dalam dunia jurnalistik, latar belakang pendidikannya juga tak berkaitan dengan tulis-menulis. Dia juga bukan guru Bahasa Indonesia.
“Saya guru PPKn,” kata lulusan S1 PPKn Universitas Negeri Malang (lulus 2016) dan S2 Ilmu Hukum Universitas Brawijaya (lulus 2022) itu. Menurutnya pengalaman kuliah dan sebagai guru dengan tulisan ilmiah sangat berbeda dengan menulis berita.
Dia bercerita, pertama kali menulis (sejak September 2022) memang susah, hampir sehari tak selesai-selesai beritanya. Tapi lambat-laun, berkat ‘keterpaksaan’ karena SK itu, dan bimbingan editor, akhirnya dia terbiasa membuat berita sekolahnya.
Bahkan dia pernah mendapat tugas dari Pak Fatoni untuk meliput pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof Dr Khoirul Anwar MPd.
“Memang perlu waktu untuk menjadi menulis berita, di samping kesibukan sebagai guru, tapi ketika ditekuni kita akan mencintai dunia menulis dan skill kita otomatis juga meningkat,” ungkapnya.
Maka, seperti saya, dia sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Alhamdulillah bisa diberikan kesempatan Smamsatu Gresik untuk mengikuti kegiatan ini karena bisa bertamu dengan pembicara yang hebat dan peserta yang sudah sering menulis berita sehingga membuat saya semakin bersemangat dalam menulis,” ungkapnya.
Dari testimoni Bu Evi tersebut, Pak Fatoni mengatakan, “Inilah bukti bahwa menjadi wartawan itu tak harus berlatar belakang jurnalistik.”
Seperti dirinya yang lulusan S1 Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Negeri Surabaya, Pak Fatoni lalu memberi motivasi pada para peserta yang terdiri dari para guru Muhammadiyah di Jatim dengan berbagai latar belakang itu untuk bersemangat menulis.
Sebab menurutnya menulis itu mudah, asal punya motif. Apakah motif dari luar, seperti SK maupun motif internal atas kesadaran sendiri.
Baca sambungan di halaman 3: Bagaimana Cara Memviralkan Berita