Fungsi Observatorium
Dr Arwin menjelaskan fungsi dan arti penting keberadaan observatorium. Pertama, pengkajian langit dalam konteks Islam untuk mengungkap ayat-ayat semesta. Kedua, sarana penentuan waktu-waktu ibadah dan ini menjadi alasan yang sangat signifikan observatorium dan astronomi berkembang dalam peradaban Islam.
Menurutnya kalau bukan karena kepentingan ibadah niscaya astronomi dan observatorium dalam peradaban Islam itu tidak akan berkembang pesat seperti tercatat dalam sejarah. Ketiga, observatorium adalah lembaga atau institusi sains.
Keempat, observatorium sarana mengenal alam semesta, edukasi dan leterasi semesta, serta untuk rekreasi semesta. Dia mengungkapkan, saat ini sedang trend observatorium menjadi tempat tujuan ouboun atau rekreasi sekolah.
Seperti ke Observatorium Bosscha Bandung Jawa Barat, Planetarium di Jakarta, dan Observatorium Ilmu Falak UMSU Medan. Menurutnya, di Medan OIF UMSU sudah menjadi semacam destinasi tujuan wisata religius intelektual. Sampai hari ini sudah tercatat 51 ribu siswa yang ke sana.
“Jadi ini cara yang cukup efektif untuk mengenalkan alam semesta, mengenalkan Tuhan, dan segala penciptaannya di alam raya semesta ini dan seterusnya. Artinya dalam mengembangkan observatorium kita harus beranjak dan berangkat dari beberapa poin tersebut,” ujarnya.
Dr Arwin menyampaikan impiannya suatu hari nanti akan terbentuk Oservatorium Muhammadiyah (al-Marshad al-Muhammadiyah). “Jadi semacam pimpinan pusatnya observatorium dari semua observatorium yang tersebar di perguruan tinggi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dia berharap Observatorium Muhammadiyah tersebut dibangun di Barus Tapanuli Tengah. “Nanti yang bekerja di situ adalah tokoh-tokoh falak terbaik yang ada di perguruan tinggi Muhammadiyah. Semua divisi di situ ada. Misalnya pengkajian langit, alam semesta, hisab rukyat, sejarah, manuskrip, falak. dan sebagainya,” ujarnya. (*)
Penulis Amirul Muslihin Editor Mohammad Nurfatoni