PWMU.CO – Guru SD Aisyiyah Kamila Kota Malang diundang oleh dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengikuti workshop pelatihan promosi dalam komunikasi pemasaran di Laboratorium Komunikasi, Jumat (4/8/2023).
Sebanyak 18 guru ikut. Pelatihan diawali dengan makan siang bersama. Dilanjut dengan acara inti penjelasan cara promosi dan branding sekolah yang tepat di media sosial.
Workshop ini merupakan program pengabdian yang dilakukan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMM dipandu oleh tim dosen pembimbing seperti Farid Usman, Sugeng Winarno, dan Ketua Prodi Nasrullah.
Tim juga mengenalkan beberapa mahasiswa yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
Teguh Susanto, Koordinator Kelompok PMM Universitas Muhammadiyah Malang, saat menyampaikan evaluasi media sekolah menjelaskan cara menggunakan media sosial yang tepat dan membuat konten yang bagus untuk menarik viewer sehingga bermanfaat untuk meningkatkan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
”Jangan lupa selalu mencantumkan label sekolah di setiap konten. Termasuk juga menuliskan branding kata Kamila,” katanya.
Dia lantas mengevaluasi konten media sosial yang dipakai oleh sekolah yaitu FB, IG, dan Youtube. Lalu memberikan saran kepada guru SD Aisyiyah Kota Malang tentang postingan yang terdapat di media sosial sekolah.
Teguh, sapaan akrabnya, menjelaskan, postingan yang ada belum menunjukkan label sekolah. ”Branding kata Kamila itu penting menjadi pembeda di antara sekolah Aisyiyah yang lain,” ujarnya.
Kepala SD Aisyiyah Kamila, Reni Nur Farida, sangat senang dengan apa yang disampaikan tim dosen dan mahasiswa UMM yang akan melaksanakan pengabdian di SD Aisyiyah Kamila.
Usai workshop, peserta diajak mengunjungi Studio Informasi dan Komunikasi yang terletak di lantai dasar Dome UMM.
Studio itu seperti studio yang ada di tayangan berita. Salah satu guru SD Aisyiyah Kamila Dyah Avica S. Pd ditunjuk menjadi presenter berita tampil di depan kamera seperti di televisi.
Dia membacakan berita yang sudah ditulis oleh Nasrullah, dosen dan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Berita tentang workshop pelatihan menggunakan media sosial yang baru saja diikuti.
Dyah Avica mengatakan, merasa grogi saat tampil di depan kamera. ”Ini pertama kali menjadi presenter. Baru tahu kalau presenter di televisi itu sudah disediakan teks yang harus dibaca,” komentarnya.
Dyah, sapaan akrabnya, mengira kalau presenter di berita itu menghafalkan teks suatu kejadian atau peristiwa yang akan ditayangkan
Penulis Roisul Umam Asy-Syauqi Editor Sugeng Purwanto