Dapat Beasiswa Muhammadiyah Jatim
Keempat, dirhamun bermakna biaya atau dana saat menuntut ilmu. Bila orang tua siswa kurang mampu, maka anak-anak bisa memperoleh beasiswa. Seperti siswa SIJB yang saat ini mendapat beasiswa dari sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
“Harus berbaik-baik dengan guru,” ungkap laki-laki yang juga dosen UINSA Surabaya ini. Untuk menjelaskan poin kelima, shuhbatu ustadzin, dia menegaskan harus terjalin hubungan baik antara siswa dan guru. Jangan sampai ada siswa yang tidak suka dengan gurunya. Hal ini disebabkan ilmu diperoleh dari guru.
Yang terakhir, thulu zamanin berarti waktu yang panjang. Siswa SMA menimba ilmu selama tahun tahun. Satu hari lamanya 24 jam. Kesuksesan siswa bisa ditentukan dari lamanya ia belajar atau berusaha.
Dia mencontohkan antara siswa yang belajar satu jam dengan lima jam. Tentu hasilnya berbeda. “Untuk mendapatkan ilmu, berusahalah semaksimal mungkin agar terlatih dan bisa. Bagaimana saya sukses? Kita ini makhluk Allah. Mintalah kepada Allah!” tegasnya dengan semangat.
Dia pun melafalkan doa:
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ
Milal menegaskan, guru hanya membantu. Allah yang membuat orang pandai dan tambah ilmunya.
Di akhir sambutannya, dia mengingatkan para siswa tetap mengaji walau sibuk, juga agara tidak meninggalkan shalat. Harapannya, anak-anak didik dari SIJB ini dapat menjadi kader Muhammadiyah. “Nanti kalian bisa melanjutkan ke Umsida,” ujar Milal. Dia mengingatkan kerja sama KJRI Johor Bahru Malaysia dan Majelis Dikdasmen PWM Jatim terus berkembang.
“Tak lain sebagai bukti bahwa Muhammadiyah membawa manfaat rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Penulis Siti Agustini Editor Mohammad Nurfatoni