PWMU.CO – Batik Udang Bandeng jadi ciri khas logo Musycab PCA Sidoarjo yang digelar di Hotel Selecta, Batu, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (5-6/8/23).
Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sidoarjo menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) ke-10. Tema yang diusung merupakan turunan dari Muktamar Aisyiyah yaitu “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Peradaban Bangsa”.
Ketua PCA Sidoarjo Nailul Mursyidah mengatakan terima kasih kepada PCM Sidoarjo, yang sudah mengajak berkolaborasi dalam musycab. “Pada musycab yang sempat mundur selama dua tahun karena pandemi ini, akan dipilih sebanyak tujuh orang formatur baru untuk periode lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, pemilihan dan penghitungan suara akan dilakukan secara manual. “Dalam hal hak suara sendiri, PCA Sidoarjo memiliki 16 ranting, yang masing-masing memiliki hak suara sebanyak dua orang, ditambah lagi dengan majelis sebanyak delapan orang dan tujuh orang formatur kepemimpinan,” paparnya.
Selain dari PCM Sidoarjo, Musycab ke-10 PCA Sidoarjo juga mendapat dukungan dari beberapa amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Sidoarjo. Yakni Umsida, Smamda, SD Muhida ditambah dengan panti dan penitipan anak (day care), serta 16 TK Aisyiyah.
Meskipun waktu dan tempat dilaksanakan secara bersamaan dengan PCM Sidoarjo, namun PCA Sidoarjo mengaku memiliku agenda tersendiri. Jika pada Musycab PCM Sidoarjo nanti akan dilakukan pleno program-program baru, maka PCA Sidoarjo selain ada sambutan ketua yang baru, juga akan dibahas isu-isu perempuan berkemajuan. “Terdapat pula Risalah Perempuan Berkemajuan, nantinya akan dibahas mengenai isu-isu strategis yang ada di Sidoarjo melalui dinamika-dinamika dari setiap ranting,” terangnya.
Jangan Pilih yang Ambisius
Putri Allahuyarham Ustadz Abdurrahim Nur MA itu juga berharap agar masa-masa tahun politik ini masyarakat Sidoarjo dapat memilih pemimpin dengan menggunakan hati nurani. “Hindari memilih pemimpin yang ambisius dan menginginkan untuk dipilih, agar Allah SWT tidak meninggalkan kita. Maka pilihlah dengan hati agar Allah senantiasa mendampingi kita,” pesannya.
Untuk logo Musycab PCA Sidoarjo memang tampak hampir sama unsurnya dengan logo Musycab PCM Sidoarjo. “Pada logo musycab PCA Sidoarjo terdapat unsur tugu babalayar, udang dan bandeng, serta logo Aisyiyah, yang membedakan adalah angka 10 dan 16, termasuk batik yang terdapat pada latarnya. Untuk logo Musycab PCA Sidoarjo ada batik Udang Bandeng khas Sidoarjo,” lanjutnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, unsur warna kuning dan hijau dalam logo ini menggunakan referensi batik nasional Aisyiyah. “Yakni menggunakan kerudung berwarna kuning dan jarit berwarna hijau, namun tetap tidak meninggalkan budaya yang ada di Sidoarjo. Di antaranya, memadukan batik udang bandeng khas Sidoarjo sebagai latar belakannya,” tutur Nailul.
Nailul berharap, mudah-mudahan ke depannya, PCA akan mendapatkan pemimpin yang sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. “Yaitu mereka yang benar dalam tutur kata, tingkah laku, dan sikap hidupnya,” harap Nailul.(*)
Penulis Mirza Putera. Editor Darul Setiawan.