PWMU.CO – PWM Jatim mengajak Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) mendukung pendirian rumah sakit premium di Surabaya.
Hal itu disampaikan Ir Tamhid Masyhudi, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Ideologi, MPKU, dan MLHPB PWM Jatim, di acara Capacity Building Revitalisasi Ideopolitor di Trawas, Ahad (6/8/2023) pagi.
Dia menceritakan, Majelis Pembina Kesehatan Umum sudah pendekatan dengan sebuah perusahaan yang punya izin pendirian RS premium di jalan dekat Bandara Juanda berupa tanah seluas 1,8 hektare dengan nilai Rp 60 miliar.
”Kami tidak minta urunan, hanya konsolidasi keuangan. Kalau ya, ayo kita buktikan. Ironis di tingkat PCM punya dua rumah sakit. Malah PWM belum punya satupun. Mau gak yang punya rumah sakit untuk konsolidasi keuangan bersama-sama PWM bikin RS premium,” tutur Tamhid.
Kedua, lanjut Tamhid, akhir tahun ini (2023) semua klinik harus terakreditasi. Dari 50 klinik di Jawa Timur, cuma 9 yang terakreditasi. Sisanya 41 klinik belum terakreditasi.
”Kalau akhir tahun ini tidak dilakukan akreditasi, maka nanti akan diputus BPJS. Jenengan (PDM) yang punya klinik akan rugi sendiri karena tidak lagi dapat pasien BPJS,” jelas Tamhid.
Menurut Tamhid, hari-hari ini MPKU lagi keliling menyebarkan semua anggotanya untuk melakukan pendampingan akreditasi klinik.
Ketiga, adalah jejaring yang dilakukan oleh rumah sakit Muhammadiyah. Kalau tiap rumah sakit beli obat paten/generik biasanya dapat diskon 5-7 persen.
”Dengan jejaring 33 RS Muhammadiyah sekarang dapat diskon 33 persen untuk obat. Cairan dapat diskon 44 persen. Jarum suntik dapat diskon 55 persen. Luar biasa kalo gunakan jaringan,” ungkap Tamhid.
Koordinasi pembelian obat koordinasi dengan Koperasi Surya Medika Timur (SMT). Koperasi ini akan ditingkatkan menjadi PT Jaringan Rumah Sakit, tapi di bawah holding PP Muhammadiyah. ”Ini resmi semuanya nanti atas nama PP Muhammadiyah,” katanya.
“Tahun ini koperasi akan ditingkatkan jadi PT yang jauh lebih luas, lebih massif. Kita akan bisa berbuat sesuatu untuk keuntungan bagi rumah sakit-rumah sakit,” katanya.
Tamhid mengatakan, PWM Jatim ingin PDM yang belum memiliki AUM kesehatan didorong bikin apotek. Sudah disiapkan tiga apotek di Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang. Sudah ada uangnya tinggal realisasi.
“Itulah yang kita inginkan agar tidak ada lagi istilah PDM miskin, insyaallah kecipratan. PWM sifatnya koordinasi aja,” tutup Ir Tamhid disambut tepuk tangan seluruh peserta. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Sugeng Purwanto