Terjajah Budaya Materialistik
Selain itu, Indonesia juga makin terjajah dalam aspek budaya dan sosial. Budaya materialistik dan individualias menjangkiti bangsa Indonesia. Sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terpuruk. Padahal kata Bung Hatta, Indonesia adalah negara sosialis religius. “Bukan sosialis versi Karl Marx, kalau sosialis versi Karl Marx ‘kan tidak bertuhan. Kalau sosialis versi Indonesia adalah sosialis yang berketuhanan,” tuturnya.
Demikian juga soal pandangan keagamaan Barat yang terus menjajah pemikiran bangsa. Buktinya, caci-maki tentang agama masih saja terjadi, terutama di media sosial. “Di Swedia, ada aksi pembakaran al-Quran tapi dibiarkan. Polisinya cuma bisa melihat. Karena memang tidak ada UU-nya untuk menangkap orang yang mencaci agama. Itu liberal mereka. Nah, apakah kita mau meniru yang seperti itu? Bangsa Indonesia memiliki pandangan keagamaan yang kuat. Indonesia sangat menghargai keberagaman kepercayaan. Semuanya harus dihormati,” tegasnya.
Menurut Anwar Abbas, segala problem tersebut, baik sosial, budaya, hukum, dan ekonomi, ditentukan oleh kondisi politiknya. Jika situasi politiknya baik dan kondusif, maka aspek lainnya pasti akan mengikuti. Celakanya, politik Indonesia masih terpuruk dan jauh dari kata merdeka. Cost politik yang sangat mahal membuat partai politik dikendalikan oleh pemilik modal. Bayangkan, untuk maju jadi bupati saja, itu butuh sekitar Rp 50 miliar. Sedangkan gajinya cuma di kisaran Rp 3-5 juta. Apalagi untuk tingkat provinsi dan pusat, pasti biaya politiknya jauh lebih besar lagi.
“Sehingga tidak ada jalan lain, mau tak mau akhirnya melakukan jual beli jabatan. Transaksi tender proyek dan korupsi lainnya. Namun, kebanyakan Partai Politik tidak berusaha untuk keluar dari jeratan pemilik modal, asalkan kepentingan mereka tercapai. Akibatnya, kepentingan rakyat pun terabaikan. Bukan lagi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Tapi dari partai oleh partai untuk partai. Dari oligarki, oleh oligarki untuk oligarki,” kritiknya.
Baca sambungan di halaman 4: Integritas Indonesia Dipertaruhkan