PWMU.CO – Tujuh formatur PCA Gedangan periode 2022-2027 telah terpilih melalui Musyawarah Cabang (Musycab) ke-6 Aisyiyah Gedangan yang berlangsung di Hotel Sofia Bandara Juanda, Sidoarjo, Ahad (6/8/2023).
Tujuh formatur ini terpilih melalui pemungutan suara secara elektronik (e-voting). Proses pemilihan berlangsung dalam sidang pleno Musycab.
Ketua Panlih Musycab ke-6 Aisyiyah Gedangan, Estika Maulidia Rachma SE, mengatakan, terdapat 14 calon tetap. Oleh musyawirin mereka dipilih menjadi 7 orang anggota PCA Gedangan.
Berikut tujuh anggota Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gedangan periode 2022-2027 yang sekaligus menjadi anggota formatur. Tugasnya memilih Ketua PCA Gedangan 2022-2027.
1. Yuniar Maulida SPd 36 suara
2. Nur Asiyah SPdI 34 suara
3. Sumjiana 32 suara
4. Lintianah SAg 28 suara
5. Dra Lailatul Amanah MSi Ak CA 25 suara
6. Estika Maulidia Rachma SE 18 suara
7. Lailiyul Hikmawati 17 suara
Bergandengan Tangan
Dalam rapat formatur terpilih Ketua PCA Gedangan Yuniar Maulida SPd. Saat memberikan sambutan dia mengajak musyawirin bergandengan tangan bersama.
Kemudian dia membacakan puisi ini
Saat ini
Kita dalam satu tujuan
Menebar kebermanfaatan bagi sesama
Menoreh ikrar indah dalam sejarah Aisyiyah
Saudaraku
Mari satukan niat lurus lillahi taala
Hanya memohon ridha-Nya
Dengan apa dan bagaimana Allah menetapkannya
Saudaraku
Perjalanan kita masih panjang
Pasti banyak badai yang kita hadapi bersama
Dalam organisasi tercinta
Mari luruskan niat kita
Tak perlu minta dihargai
Sebesar apapun harta yang kita berikan dijalan Allah ini
Tak perlu kita hitung, kita ukur apapun segala peluh yang kita cucurkan untuk perjuangan kita ini
Tak perlu minta dihargai semua yang kita berikan kepada Aisyiyah dari manusia
Karena bisa jadi kita akan kecewa..sakit..
Dan sakit itu justru akan melemahkan iman kita
Dan bisa jadi turut menghapus amalan kita
Saudaraku, seperjuangan
Apalah artinya saya yang anda beri amanah tanpa kekuatan, penopang, dan sumbangsih pemikiran dari anda semua?
Untuk itu, dengan segala hormat
Mari kita kuatkan tekad, kita satukan langkah bergandengan tangan bersama
Kita adalah saudara
Kita tidak berarti apa-apa dengan secuil pengetahuan yang kita miliki
Dan dengan bersama, insyaallah Allah rida kepada kita
Terima kasih atas dukungan kepada saya dan teman-teman
Namun dukungan itu bukanlah berarti suara,
Tetapi pikiran, tenaga, dan perjuangan bersama untuk mewujudkan amanah organisasi
Yuniar mengatakan, syair ini adalah bagian dari seni dan literasi yang ingin ia tunjukkan. “Menurut saya pesan yang saya sampaikan akan lebih bermakna dan menyentuh sehingga tidak ada yang tersakiti,” imbuhnya.
Penulis Nisrin Adelyna Editor Sugeng Purwanto