PWMU.CO – Wartawan Cilik Mudisa Jember ambil kesempatan wawancarai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) Prof Dr Biyanto MAg di acara pengukuhan Pimpinan Cabang (PCM) Sumbersari, Ahad (30/7/2023).
Empat wartawan cilik (Warcil) SD Muhammadiyah 1 Jember itu Syakira Alifia Nurmuhammady, Kenzie Fahraza Mararya Nouric, Quaneisha Raniah Sakhi, Muhammad Asyraf Ibrahim. Mereka bertemu Prof Biyanto, di lobi Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember.
Syakira bertanya tentang tugas sekretaris PWM. ”Apa saja tugas dari Sekretaris PWM Jawa Timur?”
Prof Biyanto menjelaskan, tugas dari sekretaris itu sebagai kepala kantor, jadi mengawal kantor Muhammadiyah Jawa Timur, melayani seluruh pimpinan terutama yang berkaitan dengan kesekretariatan, soal surat menyurat, soal hubungan antar pihak dari dalam ataupun luar Muhammadiyah.
”Lalu soal-soal organisasi, itu semua harus menjadi tugas dari sekretaris. Jadi intinya sekretaris itu wajib ada di kantor,” jelasnya.
Selanjutnya Asyraf bertanya,”Kapan Prof Biyanto mendapatkan gelar guru besar?”
”Saya mendapatkan gelar guru besar itusesuai SK pada tanggal 2 Desember 2019 lalu kemudian dikukuhkan pada tanggal 13 Februari 2020 beberapa minggu sebelum wabah Covid,” tuturnya.
Bidang yang ditekuni, sambung dia, tidak semua orang senang, yaitu filsafat. Ilmu yang mengajak mikir terus. ”Saya di UIN Sunan Ampel Surabaya di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,” jelasnya.
Aktif di Muhammadiyah
Giliran Quaneisha bertanya,”Kapan bapak mulai aktif di Muhammadiyah?”
Prof Biyanto menjawab,”Mulai mengenal Muhammadiyah secara intensif sejak SMA kelas 1. Kebetulan saat itu sambil mondok di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran sambil mengenal Muhammadiyah sambil belajar paham keagamaan menurut Muhammadiyah.”
Kemudian masuk kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Setelah lulus dari kampus aktif di PWM tahun 2000 sebagai anggota Majelis Dikdasmen.
Tahun 2005 menjadi sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim sampai 2010. Periode 2010-2015 menjadi Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim. Lalu masuk PWM sebagai wakil sekretaris dan wakil ketua di periode 2015-2022.
”Tahun 2022 waktu Muyswil Muhammadiyah saya kemudian menjadi sekretaris periode 2022-2027,” ujarnya.
Pertanyaan selanjutnya dari Kenzie. Dia menanyakan riwayat pendidikan Prof Biyanto. ”Dulu bapak sekolahnya di mana saja, saat sekolah di mana yang paling berkesan?”
Prof Biyanto menjawab, paling berkesan saat SD. ”Di SD Negeri tapi juga sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jadi saya punya gelar dua pendidikan dasar,” ungkapnya.
”Kalau pagi sekolah di SD, kemudian siangnya di MI. Hal itu membuat saya berkesan karena sekolahnya full dari pagi sampai menjelang Magrib. Habis Magrib mengaji di mushala,” katanya.
”Jadi dulu tidak ada istilah main, karena SD itu merupakan dasar pembentukan karakter. Kebiasaan saat SD terbawa terus,” tambahnya.
Lalu melanjutkan SMP dan SMA Negeri Paciran sambil mondok di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran.
Pengalaman Luar Negeri
Diam menambahkan, S1 di UIN Sunan Ampel, S2 di UIN Sumatra Utara, S3 di UIN Sunan Ampel lagi. Pernah juga ambil Short Course di Amerika, di Melbourne Australia, di Jerman. Pernah juga ikut muhibah tokoh agama ke Tiongkok, Malaysia, Singapura, Jerman. Terakhir ke Turki dan Spanyol.
”Nah nanti adik-adik ini kalau S2 keluar negeri ya, S3 juga keluar negeri ya. Syaratnya hanya satu saja, yaitu bahasa. Bahasa Arab dan Inggrisnya harus bagus. Tiap hari diluangkan waktunya untuk ngobrol pakai bahasa Arab atau Inggris,” kata Prof Biyanto.
Giliran terakhir Asyraf meminta nasihat untuk siswa dan siswi SD Mudisa Jember.
”Jadi pelajar sekarang adalah pemimpin yang akan datang. Karena itu semangat dan giatlah untuk belajar, agar apa yang diimpikan dan dicita-citakan bisa tercapai,” tuturnya.
Negara ini, sambung dia, negara hebat. Murid SD Mudisa harus menjadi tuan rumah di negara sendiri. Jangan mau menjadi tamu di negara sendiri. Jangan mau menjadi bagian dari bangsa kuli. Harus menjadi bagian bangsa yang hebat.
”Adik-adik ini harus menjadi pemain dalam sejarah masa depan nanti,” pesan Prof Biyanto kepada wartawan cilik Mudisa.
Penulis Muhammad Fajar Al Amin Editor Sugeng Purwanto