Kampus Indonesia Kalah Bersaing
Zainuddin Maliki menjelaskan, akibat kondisi ini, maka dunia akademik belum memberikan sumbangsih yang berarti bagi dunia pendidikan dan masyarakat. Buktinya, indeks inovasi dan riset Indonesia hanya bisa bersaing dengan Filipina.
“Perguruan tinggi kita pun kalah dalam World University Ranking (WUR) dengan Malaysia. Indikatornya lima perguruan tinggi terbaik kita masih kalah dengan lima perguruan tinggi terbaik Malaysia,’’ papar politisi kelahiran Tulungagung ini.
Maka. Lanjutnya, untuk mengatasi hal ini melakukan penguatan riset dan inovasi di dunia pendidikan tinggi. ‘’Kerja sama dengan pihak lain terutama dengan perguruan luar negeri menjadi kunci penting dalam peningkatan kualitas riset,’’ ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog, mengatakan saat ini berkumpul dosen dari lima perguruan tinggi dan sekolah tinggi di Gresik. Yakni Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Gresik, Universitas Intenasional Semen Indonesia, Universitas Qomaruddin, dan Sekolah Tinggi Ekonomi Nahdlatul Ulama.
“Kita arus berkolaborasi dalam bidang riset bukan berkompetisi sehingga kemajuan riset dapat tercapai,’’ katanya.
Wanita asal Lamongan ini menyatakan kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan peringkat penelitian yang dilakukan oleh para dosen yang ada di Gresik.
‘’Semoga setelah mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian yang memberikan dampak luas bagi masyarakat,’’ ujar lulusan Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini. (*)
Penulis Aries Kurniawan Editor Mohammad Nurfatoni