Yakin Ketentuan Allah
Nahla kemudian mengisahkan lainnya. Yakni ketika Umar bin Khattab duduk di masjid, sedang bersantai, tak berbuat apa-apa. Lewatlah saudaranya kemudian berkata, “Janganlah kalian duduk dan tidak mencari rizki! Islam adalah agama dengan perbuatan dan usaha,” tuturnya.
“Berbuatlah karena manusia dihisab amal perbuatannya. Manusia bermanfaat karena amal perbuatannya,” imbuhnya di hadapan 50 jamaah yang hadir secara daring dari Indonesia maupun berbagai belahan dunia.
Dia pun meyakini, banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dari kisah ini. “Sebelum kita berbuat, kembalilah pada Allah terlebih dahulu. Yakin pada ketentuan Allah membuat kita kuat. Sebaliknya, jika tidak yakin akan membuat kita lemah,” pesannya.
Nahla juga menekankan, anak menjadi tanggung jawab ibu. “Ibu yang menjaga, mendidik lemah lembut padanya. Karena itulah hati seorang ibu,” kata Asisten Syaikh Al-Azhar ini.
Adapun hikmah lain dari kisah Hajar, ia punya kesabaran besar, kemauan kuat, dan usaha hebat. Itulah menurut Nahla gambaran sosok perempuan kuat yang sesungguhnya. “Bukan kuat dengan kemarahan dan dendam tapi ia kuat karena keimanannya, usahanya yang kuat,” terangnya.
Di masa ini, kata Nahla, butuh sosok panutan seperti Hajar agar setiap perempuan memegang teguh keimanan dan kuat kepercercayaannya pada Allah. (*)
Penulis Erfin Walida Rahmania Rahmania dan Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni