PWMU.CO – Easternisasi, yakni pengaruh budaya dan kebiasaan Timur yang mempengaruhi budaya Barat, di era globalisasi saat ini telah menggeser westernisasi atau pengaruh budaya dan kebiasaan Barat yang mendominasi dunia.
‘’Orang Barat sudah menggunakan mobil Jepang, device dari China, makan di restoran Thailand, dan menikmati musik K.Pop dari Korea. Namun Indonesia masih menjadi halaman belakang dalam proses easternisasi ini,’’ ungkap Anggota Komisi X DPR RI Prof Dr Zainuddin Maliki MSi saat Workshop Peningkatan Kualitas Penelitian Dosen Pemula di Hotel Santika Gresik, Rabu (09/08/2023).
Acara diselenggarakan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek.
Untuk mengatasi hal ini, jelasnya, masyarakat harus memilih pemimpin yang benar. ‘’Ada hubungan antara politik dengan kebijakan dalam bidang pendidikan terutama dalam penelitian. Buktinya, banyak hasil riset vaksin saat Covid-19 tidak dapat digunakan karena kehilangan momentum sehingga Indonesia menggunakan produk vaksin dari negara China dan Amerika,’’ kata Zainuddin.
Bukan hanya itu, hasil riset dari negara sendiri yang lain seperti inkubator juga tidak dapat digunakan secara optimal. ‘’Padahal hasil penelitian tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi negara,’’ paparnya.
Maka, peran kekuasaan dalam berpolitik sangat penting. ‘’Ada yang memiliki dan menguasai. Namun tidak perlu memiliki untuk menguasai seperti tidak harus menjadi ketua partai untuk dapat menguasai bidang perpolitikan. Ini yang dilakukan oleh para oligarki saat ini,’’ kata pria asal Tulungagung ini.
Oligarki ini sangat berbahaya karena mayoritas mengejar keuntungan tanpa memperdulikan apakah dampak yang ditimbulkan baik atau tidak. ‘’Kebijaksanaan yang diikuti kekuatan peraturan sangat diperlukan agar dunia pendidikan tidak jauh dari dunia industri,’’ tuturnya.
Terkait dengan posisi ini, maka jangan jauhkan dunia pendidikan dengan dunia industri. Namun kedekatan ini jangan menjadikan para sarjana atau lulusan menjadi buruh berpendidikan.
“Perguruan tinggi harus memiliki indeks inovasi yang tinggi untuk menjadikan lulusan sebagai wirausaha yang dapat membuka lapangan pekerjaan,’’ paparnya.
Baca sambungan di halaman 2: Budaya Literasi Rendah