PWMU.CO – Parenting Day berlangsung di SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita) Sabtu (5/8/2023).
Tema Parenting Day: Sinergitas Smamita dan orang tua dalam mewujudkan cita-cita siswa.
Acara dilaksanakan di Hall Smamita diikuti oleh seluruh orang tua siswa kelas X.
Tujuan acara ini memberikan informasi yang tepat bagi orangtua bagaimana cara mendampingi putra-putrinya di zaman sekarang.
Acara diawali dengan sambutan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman, Edwin Yogi Laayrananta, M.Ikom.
Yogi menyampaikan, Smamita berkomitmen mengoptimalkan perkembangan minat dan bakat siswa. ”Untuk mencapai hal itu harus pula ada dukungan serta kerja sama antara sekolah dengan orang tua,” jelasnya.
Dia menyampaikan berbagai program sekolah. ”Smamita memiliki tiga kategori kelas yaitu Excellent International Class (M-ICO), Excellent Tahfidh Class dan Excellent Class (IPA dan IPS).
Dia mengatakan, SMA Muhammadiyah 1 Taman senantiasa berusaha menjadikan siswa-siswi menjadi generasi yang saleh dalam berperilaku, generasi yang unggul pengetahuannya, serta generasi yang memiliki daya juang. Bahkan generasi yang mampu berdaya saing global.
Acara parenting disampaikan pakar pendidikan Hamdiyatur Rohmah MPsi. Dia menjelaskan hubungan antara orang tua dan anak sangat penting untuk dijaga.
”Jangan pernah membandingkan anak dengan orang lain. Karena setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, pembangunan brand image orangtua terhadap anak harus sebaik mungkin sehingga semesta pun akan mengaminkannya.
Menurutnya, anak usia 14-20 tahun jadikan sebagai sahabat dengan cara menjadi teladan bagi anak, Bangun komunikasi yang menyenangkan dan jadilah orangtua yang tidak gengsi untuk minta maaf.
”Sesuaikan gaya dan topik pembicaraan dengan usia anak kita. Pastikan untuk mendengarkan apa yang dikatakan anak. Tunjukkan pada anak bahwa kita sebagai orangtua mendengarkan dengan mengajukan pertanyaan lanjutan atau dengan merefleksikan kembali apa yang orangtua dengar,” ungkap Hamdiyah
Dia menambahkan, jika anak memiliki masalah, jangan segera memberi tahu anak apa yang harus dilakukan. Dorong mereka untuk mengungkapkan dengan beberapa solusi sendiri terlebih dahulu.
”Kemudian sarankan opsi lain jika anak mengalami kesulitan mencari cara terbaik untuk menangani situasi. Semakin kita bisa memberi contoh soal sikap ingin tahu, eksploratif, maka anak akan merasa aman dan nyaman untuk lebih terbuka,” jelasnya.
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto