PWMU.CO – Meskipun berorganisasi, jangan tinggalkan kodrat wanita disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Bojonegoro Jawa Timur Ulfi Hidayatul Asfi SPd, Rabu (9/8/2023).
Dalam acara ta’aruf jajaran PDNA dengan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro Drs H Suwito MSi di kantor tepat pukul 14.00 hingga pukul 15.00, Ketua PDNA terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musyda) X PDNA 16 Juli ini mengatakan aktiflah dalam organisasi, ikuti selalu kajian dan kegiatan dalam persyarikatan.
“Problem wanita saat ini banyaknya masalah perceraian, meskipun sibuk berorganisasi jangan meninggalkan kodrat wanita sebagai ibu,” katanya.
Dia menuturkan, pesan tersebut sangat sesuai dengan 10 komitmen kader Nasyiatul Aisyiyah (NA) yaitu mampu membagi waktu antara keluarga dan Nasyiah. “Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki manhaj, teruslah belajar, banyak membaca, murnikan tauhid dan mendalami al-Quran dan Sunnah,” lanjutnya.
Sebagai wanita, lanjutnya, hematlah, dan atur keuangan keluargamu. “Ayo bawa maju NA, maka akan maju pula Muhammadiyah,” tegasnya.
Konsep Bersyukur
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PDM Bojonegoro Drs H Akhyar MSi menyampaikan pesan penting untuk PDNA yang hadir dalam acara tersebut.
“Mari bersyukur, setelah terpilih diantara sekian perempuan di Bojonegoro. Konsep bersyukur yaitu menggunakan seluruh nikmat yang Allah berikan untuk kebaikan. Mari merawat Nasyiatul Aisyiyah, gunakan jabatan yang menjadi amanah untuk terus berbuat kebaikan,” katanya.
Yakin saja, sambungnya, tanamkan dalam hati bahwa ini adalah memperjuangkan agama Allah. Jika kamu menolong agama Allah, maka kamu akan ditolong dan diteguhkan agamamu.
Dia menuturkan, jajaran pimpinan yang terdiri dari berbagai profesi, dari guru, kepala sekolah, perawat, hingga pengelola Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang melekat pada diri, menandakan semua sibuk
“Maka kobarkan mengurus Nasyiatul Aisyiyah. Ikhlaslah. Memang mengurus persyarikatan dan bekerja di amal usaha berbeda,” terangnya.
Selalu kembalilah kepada AD/ART Nasyiatul Aisyiyah dalam melangkah. “InsyaaAllah aman. Lampau batas maksimal, dan selalu berharap pada ridha Allah,” katanya.
Dia berpesan jika Soekarno berkata beri saya 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia. Maka, beri aku 12 Nasyiah, maka akan kuubah Bojonegoro makin sejahtera,” tandasnya. (*)
Penulis Cebeng Alhudayatul Ustadza. Editor Ichwan Arif.