PWMU.CO – IHT Smamsi bahas modul ajar berbasis AI. Kegiatan untuk penguatan Kurikulum Merdeka, Kamis (10/8/23) pukul 09.00 WIB di ruang In House Training (IHT) Smamsi.
Acara bertema ‘Penyusunan Modul Ajar dan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Berdiferensi yang Kreatif dan Inovatif’ itu menghadirkan Pengawas Pembina SMA Ahmad Nur Syamsudin MPd.
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi), Gresik, Jawa Timur Rahmad Fitardlo SPd mengatakan Kurikulum Merdeka menjadi tantangan bagi sekolah dan para guru untuk terus aktif mengembangkan potensi diri. Dia menjelaskan, acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembinaan, penggunaan teknologi, serta informasi dan komunikasi untuk pendidik. Semoga dengan mengikuti kegiatan ini berharap agar para guru bisa membuat perangkat pembelajaran dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Ahmad Nur Syamsudin tidak banyak menyampaikan materi. Dia banyak mengajak sharing para guru mengenai alur pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Misalnya bagaimana cara membuat modul dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Dia berharap para guru dapat membuat modul ajar inovatif, yakni LKPD interaktif, bahan ajar digital, video pembelajaran, PPT berbasis AI, soal berbasis Al, serta bisa membuat Quiziz dan Canva, power point, dan Geogle Form.
Para guru sangat antusias mengikuti kegiatan praktik pembuatan alur modul pembelajaran pada hari itu.
Cara Membuat Modul Ajar
Ahmad Nur Syamsudin memberikan materi pokok cara membuat alur modul ajar sesuai dengan kebutuhan sekolah, membuat skenario diskusi peserta didik, membuat hasil diskusi dalam bentuk poster, PPT, video, dan lain-lain, serta praktik baik mengajar sesuai dengan alur modul ajar.
Pembuatan alur ini setiap modul ajar cukup dari satu guru yang sudah memiliki. Setelah itu diskusi membuat skenario diskusi untuk peserta didik.
“Berikan langkah-langkah diskusi supaya efektif atau pas buat anak-anak, hasil diskusi berbentuk poster atau lembar kertas. Hasil itu tadi dipraktikkan atau dipresentasikan di kelas,” kata instruksi Ahmad.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk membiasakan para guru ketika praktik di kelas. “Prinsip pembelajaran usahakan setiap mengajar ada tipe-tipe khas pembelajaran abad 21. Kemudian prinsip pembelajaran dan asesman Kurikulum Merdeka biar anak-anak semakin semangat yang hasil akhirnya adalah Profil Pelajar Pancasila.
Dia menyarankan agar guru Smamsi membuat blog untuk mempermudah peserta didik mengakses materi yang dipelajari. “Untuk tahun 2023 ini pendidikan harus berbasis teknologi,” katanya. (*)
Penulis Chilmiyati Editor Mohammad Nurfatoni