PWMU.CO – Tiga cara mengatasi overthinking dibahas siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur Muhammad Regan Keane Aurillo dalam acara Kajian Muslim Milenial (Kammil), Jumat (10/8/2025).
Siswa kelas IX B ini mengatakan overthinking merupakan istilah yang biasa ditujukkan bagi orang-orang yang terlalu banyak berpikir.
“Ketika seseorang mengalami overthinking atau biasa disebut sebagai overthinker, tentu akan menghambat penyelesaian masalah,” katanya pada siswa putra kelas VII-VIII di Masjid Taqwa Spemdalas.
Dalam acara yang mengangkat tema Karena Jujur Nggak Bikin Hancur!, dia menjelaskan overthinking dapat berdampak pada kesehatan remaja, baik dari kesehatan mental maupun fisik.
“Overthinking bisa mempengaruhi kesehatan mental remaja karena membuat seseorang tenggelam dalam pemikirannya sendiri sehingga menimbulkan kelelahan,” jelasnya.
Akibat Overthinking
Regan, sapaan akrabnya, menyampaikan penyebab yang sering mengakibatkan overthinking terkait dengan masa depan.
“Bisa mengenai besok jadi apa ya? Bisa sukses ga ya? Besok Jadi Apa Ya? Bisa banggain ortu ga ya?” katanya.
Pertanyaan inilah, lanjutnya, yang bisa membuat remaja mengalami beban. Dia akan terus memilkirkan sampai-sampai akan mengalami kelelahan. “Maka, di sini kita harus bisa berkata jujur dengan diri sendiri sehingga bisa berpikir secara realistik tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiran kita,” sambungnya.
Cara Mengatasi Overthinking
Regan mengatakan cara ampun mengatasi overthinking, yang pertama yaitu tantang ketakutan. Rasa takut bisa menghambat keberhasilanmu.
“Rasa itu akan membuat kita takut untuk mengambil langkah. Tantang ketakutanmu itu dengan cara memberikan reward untuk dirimu. Jika kamu berhasil melawan, dengan begitu kami tak akan tenggelam dalam rasa takut yang berlatur-larut,” ucapnya.
Cara kedua, berhenti dan cari penyebabnya. Berhentilah sejenak dan tenangkan pikiranmu. “Langkah selanjutnya cari sumber masalah yang selama ini bersarang di kepalamu. Apakah itu masalah pertemanan atau lainnya. Kemudian pikirkan satu per satu dan temukan jawabannya dari semua,” katanya.
Cara ketiga, mendekatkan diri kepada Allah. Tempat pulang terbaik adalah di atas sajadah. Allah telah menyediakan 55 waktu ketiap harinya untuk hambanya bercerita kepada-Nya. “Kalian bisa menceritakan semua. Overthanking kalian langsung kepada pencipta-Nya,” ujarnya.
Dia menuturkan, dalam Surat at-Taubah ayat 40, Allah telah menyampaikan, Dan janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.