PWMU.CO – Tak semua anggota Tapak Suci itu orang Muhammadiyah. Pernyataan itu diungkapkan Prof Moch. Sasmito Djati di Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) Gelombang II di Grand Whiz Hotel Trawas, Mojokerto, Sabtu (12/8/2023)
Di awal Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu memaparkan program prioritas Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM Jawa Timur di akhir tahun ini yakni melangsungkan rapat koordinasi (rakor) dan sarasehan kebudayaan.
“Prioritas kami (tahun 2023) adalah sarasehan seni dan budaya. Jangan sampai ada miskonsepi terkait hal itu,” jelasnya di hadapan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur.
Selain sarasehan, pada tahun ini LSBO juga akan melakukan pendataan terhadap para seniman dan budayawan Muhammadiyah di Jawa Timur.
Sementara di bidang keolahragaan, Guru Besar Universitas Brawijaya itu mengaku bangga karena Tapak Suci Jawa Timur berhasil meraih gelar Juara Umum I Kejurnas Pencak Silat yang dihelat di Payakumbuh, Sumatera Barat (29/7/2023).
Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Jawa Timur itu menyampaikan akan terus berusaha mempertahankan prestasi para atletnya.
Ia mengungkapkan ada fakta yang menarik di tubuh Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Yaitu, tidak semua anggota Tapak Suci itu orang Muhammadiyah. Bahkan beberapa di antaranya non-muslim.
“Tapi itulah yang dinamakan dakwah di Muhammadiyah,” ujarnya. (*)
Penulus Achmad Fuad Hasyim Editor Mohammad Nurfatoni