Belajar Cara Pemasaran
Kepada PWMU.CO, Nila mengungkap, pada pekan selanjutnya (18/8/2023), siswa akan mempelajari cara pemasaran hidroponik lewat media sosial, termasuk bagaimana pembuatan label merek dan posternya. “Ini akan mengasah kreativitas anak-anak dalam menggunakan media digital,” imbuhnya.
Adapun strategi pemasaran hasil hidroponik yang terkait penghitungan laba-rugi dibahas lebih lanjut pada Jumat (25/8/2023). “Di sinilah kesempatan siswa belajar menghitung keuangan yang adil, jujur dan bertanggung jawab sebagai bagian dari strategi pemasaran yang efisien dan efektif,” ungkap Nila.
Rencananya, para siswa bisa memanen, mengemas, hingga memasarkan kangkung, sawit, dan bayam hidroponik ini pada 8 September mendatang. “Sehingga pada 22 September anak-anak dapat bergantian mempresentasikan laporan jurnal pengamatan dan hasil pemasaran dari proyek mereka,” terangnya.
Kata Nila, proses panjang ini akan menuntun siswa membagun jiwa kewirausahaan yang meliputi karakter kepemimpinan, kerja sama, berani mengambil risiko, dan kejujuran. “Hal ini juga mengacu pada konsep hasta karya ki Hajar Dewantara yaitu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa dengan menghasilkan produk yang berdampak pada diri serta lingkungan menuju keseimbangan alam dan budaya,” lanjutnya.
Pembelajaran ini, sambungnya, juga mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa dengan mengintegrasikan berbagai pengetahuan disiplin ilmu berbasis sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika. “Dari sini Insyaallah bisa menciptakan produk yang efektif,” imbuhnya.(*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni