Lima Kiat Sukses Berislam
Usai mengulas tiga program unggulannya, Dr Sholikin menyinggung beberapa faktor yang jadi kekuatan organisasi Muhammadiyah menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
“Pak Haedar Nasir pernah merincikan lima kekuatan Muhammadiyah, yakni; keikhlasan pemimpinnya, sistem gerakan (gerakan jamaah dan dakwah jamaah), SDM-nya terutama bidang tabligh dan tarjih, pandangan-pandangan keagamaan, dan AUM-nya,” jelas Abah Sol.
Dari lima kekuatan itu, lanjut nya, Haedar Nasir juga menjelaskan tentang cara bermuhammadiyah agar kita sukses dalam menjalankan Persyarikatan ini.
“Pertama, berislam dengan Muhammadiyah. Kedua, berdakwah dengan bil hikmah, yakni seluruh pimpinan dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) harus mampu menjalankan dua tugas utama: misi dakwah dan kaderisasi,” terang dia.
Ketiga, berorganisasi dengan amanah, sesuai ayat al-Qur’an menolong agama Allah, maka hidupmu akan ditolong Allah SWT.
Keempat, berjuang dengan istikamah, tidak boleh istirahat dan rog-rog asem.
“Keberhasilan orang berorganisasi bukan diukur dari jabatannya yang kita peroleh, tapi ukurannya sejauh mana kita terlibat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam organisasi,” tegasnya.
Menurutnya, semakin banyak kita terlibat ikut menyelesaikan problematik organisasi, semakin kita berhasil dalam berorganisasi. “Orang yang sukses adalah orang selalu berpikir tentang cara. Orang yang gagal adalah orang yang selalu menyalahkan orang lain. Rawahul Sholikhin. Guyon, iki guduk hadits yo,” ucap abah Sol yang disambut gelak tawa seluruh hadirin.
Kunci sukses bermuhammadiyah kelima, yakni berkorban dengan ikhlas. Ini dimulai dari pikiran. Sebab, pikiran seseorang berpengaruh pada nasib hidupnya.
“Teori afirmasi menyebutkan, pikiran jadi ucapan. Ucapan jadi tindakan. Tindakan jadi kebiasaan. Kebiasaan jadi karakter. Karakter jadi takdir bagi manusia. Jadi jangan main-main dengan pikiran,” pesan Abah Sol. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni