PWMU.CO – 16 ragam lomba mewarnai kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur, Senin (14/8/23).
Ada 960 siswa berseragam olahraga memadati lapangan timur SD Mugeb untuk mengikuti pembukaan lomba semarak kemerdekaan. Di bawah sinar matahari pagi, antusiasme terlihat jelas dari wajah siswa karena hari ini adalah hari pertama mereka mengikuti lomba Agustusan.
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi mengatakan Growing Independent with Character dipilih sebagai tema pada gelaran lomba tahun ini.
“Tema ini memiliki makna tersendiri. Di tengah pangasuhan anak sekarang yang mayoritas helikopter parenting atau bersifat diktator, yaitu memaksakan kehendak atau visi misi orangtua untuk diwujudkan oleh anak, SD Mugeb ingin murid-murid tumbuh merdeka, sesuai dengan bakat minat dan cita-cita anak,” jelasnya.
Dia menuturkan, ketika tumbuh dewasa, mereka memiliki rasa bahagia, menghargai setiap proses tumbuh kembangnya karena itulah yang mereka inginkan.
“Tapi di luar semua itu, merdeka harus diiringi dengan prinsip karakter yang kuat agar tidak keluar dari batasan-batasan yang ada. Bismillah ketika anak tumbuh merdeka dengan karakter, Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih unggul dan maju,” tuturnya.
Ragam Lomba
Ketua Pelaksana Lomba Perayaan HUT Ke-78 RI Retno Ari Susilo SPd menjelaskan ada 16 lomba yang diikuti siswa, wali siswa, dan guru.
“Lomba yang diikuti siswa terdiri atas, futsal, treasure hunt (berburu harta karun), estafet balon, estafet kardus, tangkap ekor naga, explore your imagination (mengeksplor imajinasi), coloring day (mewarnai), adzan, tartil, pildacil, rangking 1, dan bernyanyi kelompok,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada lomba yang diikuti wali siswa yaitu menghias bekal nasi krawu, futsal sarung, dan Da’i ayah dan anak. Selain itu, SD Mugeb juga mengadakan lomba untuk guru yaitu kreasi ice breaking.
Keseruan Lomba
Retno Ari Susilo menyampaikan, salah satu lomba yang bikin antusias siswa kelas III-VI ialah Treasure Hunt (berburu harta karun).
“Siswa diarahkan berburu harta karun berbentuk pesawat warna-warni selama 1 menit. Harta karun itu sudah disebarkan pada beberapa titik di Ekowisata SD Mugeb,” jelasnya.
Ketika pluit ditiup panjang, dua kelompok dari setiap kelas langsung berlari ke Ekowisata. Satu kelompok yang terdiri dari 10 anak mulai masuk dari jalan pertama, sedangkan kelompok lain masuk melalui jalan lainnya.
“Setiap menemukan harta karun itu, mereka boleh memungutnya sebanyak mungkin sampai kembali mendengar pluit panjang ditiup,” tambahnya.
Lomba di sekolah ramah anak ini memang didesain agar bisa menjangkau seluruh siswa. Salah satu siswa ‘spesial’ Novando Yusuf Alvan.
Siswa kelas IV Ibrahim ini pun bersyukur karena mampu berkontribusi menemukan 1 harta karun untuk kelompoknya. Meski belum begitu jelas artikulasi bicaranya, dia bersorak riang usai sukses memahami instruksi dan membawa 1 pesawat itu untuk kelompoknya. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah. Editor Ichwan Arif.