PWMU.CO – Lukisan misterius terungkap di SD Mugeb (SD Muhammadiyah 1 GKB) Gresik Jawa Timur, Jumat (11/8/2023).
Terbongkarnya ini berawal dari Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi membawa pigora sebesar A3 dan masuk ke ruang rapat dengan penuh misteri.
Pasalnya Ari, sapaan akrabnya, membawa pigora yang terbungkus tas putih sehingga tidak tampak gambar yang ada di pigora tersebut. Menuju sesi penguatan, dia mengeluarkan figora berisi lukisan jenis sketsa.
“Lukisan siapa ini?” tanyanya. Dia kemudian melanjutkan penjelasannya terhadap lukisan itu.
“Siapa yang tidak kenal dengan tokoh Muhammadiyah GKB satu ini,” ujarnya.
Lukisan yang dipegangnya itu yaitu Marindra Adnan, sesepuh Muhammadiyah Gresik Kota Baru yang wafat, Kamis (21/10/21).
“Ini lukisan tua usianya 11 tahun. Dilukis tahun 2012 dan sangat berarti bagi perjalanan dan pengabdian Saya di SD ini (SD Muhammadiyah 1 GKB),” ungkapnya.
Terdengar tulus dan mengenang, dia kemudian menceritakan kilas balik sejarah lukisan itu. “Lukisan ini ketika saya serahkan dulu, ada tetesan air mata. Begitu pula ketika diserahkan (kembali) kepada saya, juga ada tetesan air mata,” tuturnya mengenang.
“Dulu saya yang mencarikan pelukisnya, kemudian saya dan beberapa guru lainnya menyerahkan secara langsung ke rumah beliau. Saat itu tetesan air matanya tidak terbendung,” katanya.
Marindra Adnan (alm) memajangnya di ruang tamu. Dua tahun yang lalu beliau telah meninggalkan kita semua. “Kemarin saya lihat di rumahnya ada tulisan dijual. Saya berpesan kepada anaknya agar lukisan ini tidak dijual karena bernilai bagi saya dan perjalanan Mugeb Schools,” ungkapnya.
Lukisan ini, lanjutnya Ari, memiliki kesan bukan sebagai berhala, tetapi menggambarkan bagaimana pengabdian (alm) Marindra Adnan.
Marindra Adnan
Ari mengatakan lukisan tersebut mengilustrasikan Marindra Adnan (almarhum) naik roket. Itu menunjukkan akhir pengabdian secara resmi di SD Mugeb saat itu.
“Lukisan ini menunjukkan bahwa beliau sudah totalitas memberikan sumbangsih tenaga, waktu, maupun pikiran sehingga menjadikan SD Mugeb maupun sekolah di Muhammadiyah GKB ini menjadi unggul,” tegasnya.
Ari juga menceritakan prinsip hidup yang dia pelajari dari almarhum Marindra Adnan. “Karena beliau lama tinggal di Jepang, maka ada nilai 5S yang beliau ajarkan dan implementasikan dalam bentuk keteladanan,” lanjutnya.
Dia menyam[aikan, implementasi Konsep 5S itu terdiri dari seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik), seiketsu (rawat), dan shitsuke (rajin). Di Indonesia, konsep 5S ini diterjemahkan menjadi 5R.
“Implementasi 5S tersebut oleh Marindra Adnan betul diterapkan dalam keteladanan. Olehnya dirangkum dalam pesan singkat jangan cuek.
Maknanya ialah menjadi pribadi yang responsif dan peka. Semuanya punya tanggung jawab yang sama terhadap lingkungan, dan perilaku tersebut harus dimulai dari diri sendiri.
“Semoga amal jariyah beliau bisa mengantarkan ke surga karena ilmu dan keteladanan yang beliau sampaikan,” tandasnya. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif.