Meluruskan Arah Indonesia
Menyambut 78 tahun Indonesia Merdeka, guru besar Sosiologi ini menegaskan, supaya jangan sampai perayaan simbolis dan seremonial kemerdekaan tidak dibarengi dengan pemaknaan kembali nilai-nilai mendasar yang menjadi fondasi, termasuk konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan itu diharapkan Indonesia jelas arah dan tidak berbelok.
Ketiga, melakukan konsolidasi kebangsaan. Nilai-nilai di dalam Pancasila harus dikonsolidasikan menjadi nilai yang hidup dalam seluruh proses penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.
Nilai tersebut sebagai kewajiban konstitusional dari pusat sampai bawah, dengan bersama-sama melindungi bangsa dan seluruh tanah air Indonesia.
”Melindungi bangsa dan seluruh tanah air Indonesia, memajukan kehidupan, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia, semuanya harus menjadi kewajiban konstitusional. Jangan sampai ada satu warga bangsa dan tanah air yang kita abaikan hak-haknya,” tandas Haedar.
Keempat, melakukan transformasi kehidupan kebangsaan. Tantangan dunia saat ini dan ke depan yang kian kompleks memerlukan transformasi, termasuk untuk merespon daya saing, perubahan global dengan berbagai masalah seperti perubahan iklim, tata geopolitik ekonomi, budaya yang bersifat kompleks.
Dengan segala bentuk tantangan yang dihadapi bangsa, menurut Haedar, Indonesia harus mampu berdiri tegak seperti yang disampaikan Bung Karno yakni Trisakti. Indonesia punya kepribadian, kemandirian – berdikari, dan dengan nilai agama, Pancasila, dan budaya luhur bangsa, Indonesia bisa menjadi bangsa yang sejati di tengah persaingan yang tinggi.
”Bangun fisik, tetapi juga bangun jiwanya. Jangan sampai Indonesia kuat ragat fisiknya, tapi lemah jiwanya. Apalagi fisiknya tidak kuat, fisiknya rapuh. Kita mampu bangkit untuk menjadi negara maju jika kita bersatu, jika kita menyerap nilai-nilai luhur itu sekaligus mentransformasikan Indonesia ke depan, Indonesia Emas yang berdiri tegak di atas konstitusi,” tuturnya.
Selain berpatok pada konstitusi dan nilai-nilai utama bangsa dan negara, Indonesia akan maju dan berjati diri jika disertai dengan teladan kenegarawanan elite di Indonesia tercinta. Kemerdekaan 78 tahun Indonesia, akan menjadi tonggak Indonesia unggul-berkemajuan bersama bangsa dan negara lain, di atas fondasi bangsa Indonesia.
”Semoga seluruh rakyat dan elite bangsa di negeri tercinta ini diberi hidayah Allah untuk terus membawa Indonesia sejalan dengan jiwanya, dan membawa Indonesia benar arah dan tujuannya,” tandas Haedar mengakhiri pidato menyambut 78 tahun Indonesia Merdeka.
Editor Sugeng Purwanto