Begini Sebenarnya Kondisi Sekolah Muhammadiyah Jatim, Penulis Achmad Fuad Hasyim
PWMU.CO – “Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”
Pesan KH Ahmad Dahlan itu menjadi pembuka materi Dr Hidayatulloh MSi, Wakil Ketua PWM Jawa Timur bidang Pendidikan, Pustaka, Informasi dan Digitalisasi, yang disampaikan dalam Capacity Building Revitalisasi Ideopolitor Gelombang II, Ahaf (13/8/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Grand Whiz Hotel Trawas Mojokerto itu diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Timur.
Hidayatulloh menekankan kalimat “terus berkembang selamanya” sebagai dasar bahwa pimpinan harus serius dalam mengurus dan mengelola Muhammadiyah dan amal usahanya, tak terkecuali amal usaha di bidang pendidikan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu mengatakan salah satu visi pengembangan Muhammadiyah Jawa Timur adalah terwujudnya transformasi pendidikan dasar menengah dan pendidikan nonformal yang mampu menghasilkan lulusan yang berkemajuan, berdaya saing, melalui pendidikan unggul inklusif dan berdaya saing.
Namun, menurutnya, fakta pendidikan Muhammadiyah di Jawa Timur masih jauh dari harapan. “Ternyata masih sangat banyak masalah yang kita temukan di lapangan,” ungkapnya.
Dalam catatan data Dapodik, ia melanjutkan, terdapat 1.034 sekolah dan madrasah di bawah naungan Muhammadiyah. Dari sekian banyak itu, tidak sedikit yang sekolahnya kecil dan tidak sehat.
Breads pemetaannya, terdapat sekolah yang besar dengan jumlah siswa di atas 800, namun prosentasenya hanya 2 persen dari total seluruh sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur. Selanjutnya ada kategori sekolah dengan jumlah siswa 351-800 anak, dengan prosentase 11,5 persen. Dua kategori di atas merupakan sekolah yang ideal.
Dari pemaparan data tersebut, Hidayatullah menyimpulkan bahwa kondisi sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur sedang tidak baik-baik saja.
Ia berpesan agar PDM membangun kesadaran kolektif bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). Di agenda ideopolitor masing-masing daerah, PDM diharapkan menyampaikan terkait dengan keadaan pendidikan yang cukup memprihatinkan tersebut.
Belum lagi soal akreditasi, sambung Hidayatulloh, terdapat sekitar 40 persen sekolah yang akreditasinya A dan sekitar 52 persen sekolah dengan akreditasi B. Selebihnya belum terakreditasi, terakreditasi C dan ada yang tidak terakreditasi.
Baca sambungan di halaman 2: Apa yang Harus Dilakukan?