PWMU.CO – Jokowi singgung Indonesia saat ini punya international trust, dalam pidato kenegaraan di depan Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Senin (16/8/2023).
Kepercayan itu diraih karena konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tig tahun terakhir ini.
International trust seperti digambarkan Presiden Jokowi sebagaimana peran Presidensi Indonesia di G20 dan keketuaan Indonesia di ASEAN adalah bentuk kepercayaan internasional yang harus bisa dikapitalisasi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan di percaturan dunia.
“Tentu saya menaruh harapan agar modal sosial itu tak disia-siakan,” ungkap Prof Zainuddin Maliki, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, pada PWMU.CO, Kamis (17/8/2023).
“Jika bisa dikapitalisasi dengan baik, bukan hanya berpeluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, tetapi lebih dari itu bisa berpeluang meraih posisi jadi 5 besar negara yang kekuatan ekonominya mempengaruhi dunia,” tambahnya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menyatakan saat ini tengah terjadi pergeseran kekuatan global yang tak terelakkan dari Barat ke Asia. “Bukan lagi westernisasi. Saat ini tengah berlangsung arus easternisasi,” tegasnya mengutip tulisan Kishore Mahbubani ahli globalisasi dari NUS Singapura.
“Sayangnya saat ini kita masih di halaman belakang Asia Baru. Oleh karena itu international trust atau kepercayaan internasional adalah modal sosial yang sangat berharga bagi.Indonesia untuk melakukan lompatan ke halaman depan Asia baru,” ungkapnya.
Guna meningkatkan kemampuan mengkapitalisasi modal sosial berupa kepercayaan internasional tersebut menurut legislator asal Dapil Jatim X Gresik dan Lamongan itu harus diimbangi sejumlah langkah strategis. Faktor kepemimpinan menjadi sangat menentukan.
“Oleh karena itu mari kita pastikan Pemilu 2024 nanti lahir pemimpin yang diyakini bisa mengawal lompatan Indonesia ke halaman depan Asia baru,” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni