Pengukuhan PCM Sumbersari Dihadiri Wartawan Cilik Mudisa, Ini Reportasenya

Pengukuhan PCM Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur dihadiri wartawan cilik (warcil) SD Muhammadiyah 1 (Mudisa) Jember.
Warcil SD Mudisa saat mewawancarai Prof Hairus Salikin di Pengukuhan PCM Sumbersari (M Fajar Al Amin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pengukuhan PCM Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur dihadiri wartawan cilik (warcil) SD Muhammadiyah 1 (Mudisa) Jember.

Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumbersari digelar di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah (RSU Unmuh) Jember, Ahad (30/7/2023).

Berkesempatan mewawancari Ketua PCM Sumbersari Prof Dr Hairus Salikin MEd, siswa kelas V-A Quaneisha Raniah Sakhi menanyakan visi misi yang dibuat setelah dilantik menjadi Ketua PCM Sumbersari.

Hairus – sapaan akrab Ketua PCM Sumbersari lantas menjawab pertanyaan warcil Mudisa. “Visi misi yang ingin dicapai yakni menjadikan persyarikatan Muhammadiyah lebih bermakna di lingkungan masyarakat di sekitar kita,” ujarnya.

Lebih bermakna, lanjutnya, maksudnya memiliki makna. Kita harus punya arti dimana kita tinggal, di keluarga kita dan di lingkungan kita.

Belajar dan Terus Belajar

Pertanyaan selanjutnya disampaikan Kenzie Fahraza Mararya Nouric kelas V-C. “Bagaimana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti rumah sakit, sekolah, masjid dan lainnya bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat?” tanya Kenzi – sapaan akrabnya.

“Tidak hanya kepada warga Muhammadiyah tapi juga warga lain. Sekolah misalnya, tidak hanya untuk keluarga Muhammadiyah namun juga untuk masyarakat umum lainnya,” jelas Hairus.

“Siapa tokoh panutan bapak dalam berorganisasi?” tanya Syakira Alifia Nurmuhammady warcil kelas V-A.

Dosen Universitas Jember ini lalu menjawab, “Banyak sekali tokoh panutan bapak. Seperti warga Muhammadiyah lainnya, pasti yang kita idolakan yakni Bapak Kyai Haji Ahmad Dahlan”.

“Tidak hanya tutur katanya, tetapi perilakunya dan semua biografi beliau berusaha bapak tiru,” ungkap Hairus.

Pertanyaan terakhir dilontarkan Muhammad Asyraf Ibrahim Asraf warcil kelas VI-D. “Bagaimana cara Muhammadiyah menjaga organisasi terus berjalan?” tanya Asraf – panggilan akrabnya.

“Cara Muhammadiyah terus menjaga eksistensinya, dengan terus menggerakkan periodisasi mulai dari ranting, cabang, daerah sampai wilayah dan pusat,” papar Hairus.

Sebagai penutup, Hairus memberikan pesan kepada warcil yang hadir. “Orang Islam harus pintar, belajar dan terus belajar. Jangan berhenti belajar. Sudah menjadi dokter atau apapun tetap harus belajar. Mudah-mudahaan menjadi anak shalih dan shalihah,” tuturnya. (*)

Penulis Wulidatul Aminah. Editor Sugiran.

Exit mobile version