PWMU.CO – Muslim Terus Melaju untuk Indonesia Maju jadi tema Kajian Muslim Milenial (Kammil) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Jumat (18/8/2023).
Dalam acara yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Spemdalas lantai II, pemateri Edy Kurniawan SPd menjelaskan peran pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia, meliputi Sumpah Pemuda, Proklamasi, dan reformasi.
“Tiga peran pemuda dalam kejadian ini menunjukkan bahwa pemuda memili peran sangat penting, khususnya dalam kemerdekaan RI,” jelasnya pada siswa putra kelas VII-IX.
Dia menuturkan, untuk itu sebagai pemuda harus bisa memaknai kemerdekaan dengan mengisi hal positif. Mulai dari belajar dan memanfaatkan waktu dengan baik.
“Pemuda harus bisa menempatkan diri dengan bijak dan baik. Tahu kapan waktunya belajar ya harus belajar. Kapan waktunya bermain ya bermain. Jangan sampai terbalik, waktu belajar digunakan untuk bermain,” tegasnya yang memakai baju Kokam ini.
Pemuda, lanjutnya, merupakan calon pemimpin masa depan. Maka harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik. “Tugas pelajar ya harus belajar. Dengan belajar yang menjadi komitmen, maka akan tercipta pemimpin-pemimpin masa depan yang bagus pula,” terangnya.
Bagaimana dengan kata merdeka? Merdeka sebagai muslim adalah makhluk yang merdeka atau bebas sejak dia ada. Pada sisi lain ia adalah hamba-Nya, karena dia diciptakan dan Dialah Penciptanya.
“Manusia adalah makhluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya dan adalah hamba ketika berada di hadapan Allah,” ungkapnya.
Kemerdekaan RI
Edy Kurniawan menyampaikan, kemerdekaan RI itu diperjuangkan bukan diberi. Pejuangan kita melawan penjajah dari bumi pertiwi ini.
“Ada juga negara yang merdeka atas pemberian. Kemerdekaan RI adalah sebuah jerih payah. Perjuangan penuh darah untuk bisa mewujudkannya. Maka, kita harus bisa mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang posisif,” terangnya.
Selain mengikuti upacara bendera memperingati HUT Ke-78 RI, lanjutnya, pemuda harus bisa menghormati orangtua dan guru. Selain itu, belajar harus tertap dilakukan sehingga pemuda bisa menjadi pemimpin bangsa yang handal.
“Bagaimana perjuangan pumuda zaman dulu dan sekarang” Pemuda zaman dulu harus berjuang lawan penjajah yang nyata-nyata ada di depan mereka, tetapi sekarang lawan pemuda sekarang adalah diri sendiri. Ini lebih berat karena lawan mereka tidak kelihatan,” katanya.
Contohnya, sambungnya, menghabiskan waktu dengan main game atau bermedia sosial. “Ini yang menjadi tantangan sekaligus lawan pemuda sekarang,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.