PWMU.CO – Muhammadiyah lahir dari gerakan kebudayaan atas respon KH Ahmad Dahlan terhadap kondisi negara saat itu dengan semangat pembaharuan.
Inilah yang disampaikan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dewi Musdalifah dalam Papat Kerja (Raker) PDM Gresik di Ballroom Hotel Horison GKB Gresik, Sabtu, (19/8/2023).
Dia menatakan salah satu buktinya adalah menawarkan konsep pendidikan modern. Namun saat ini kebudayaan dipandang secara sempit pada produk seni saja padahal kesenian itu hanya salah satu unsur kebudayaan.
“Maka kami ingin mengembalikan visi kebudayaan lewat program 5 tahun mendatang sampai tahun 2027. Mohon doa restu bapak ibu,” katanya.
Dia memaparkan, Majelis ini memiliki program seperti Srawung Budaya berupa seminar kebudayaan yang akan mengundang pimpinan pusat Lembaga Seni Budaya dan stakeholder terkait, Makaryo, Ngaji budaya, Tutur, Sinau budaya, Gambiraloka.
“Ada juga Nguri Uri Budaya dan Adiluhung yang semuanya di sesuaikan dengan madzab Muhammadiyah berkemajuan,” tambahnya.
Peta Kebudayaan Gresik
Dewi Musdalifah menjelaskan, ada 7 peta kebudayaan yang perlu diketahui warga Muhammadiyah Gresik, yakni Budaya Arek, Matraman, Pesisir, Peranakan Arab dan China, Giri Kedaton, Kepulauan, dan Urban.
“Memahami peta ini penting untuk menyiapkan dakwah sesuai karakter budayanya. Pengetahuan ini akan terus dikaji dan didialogkan dalam salah satu program Ngaji Budaya,” katanya.
Dia menyakini PDM Gresik memiliki jiwa seni. LSBO menyiapkan program dengan nama Gambiraloka, yang nanti ada kelas seni, bisa melukis, nembang, baca tulis puisi, dan lain lain yang hasilnya akan dipamerkan dalam Festival Nguri-Uri Budaya.
Sedangkan untuk bidang olahraga telah tersusun program Festival Olahraga Tradisional, Coaching Clinic, Olimpiade Olahraga Siswa Muhammadiyah (O2SN), Exibisi Panahan, Kompetisi Tapak Suci dan Liga Futsal.
Dengan runtut dan perlahan lahan dia menjelaskan progam kerja LSBO kepada sekitar 100 peserta yang terdiri anggota dan pimpinan Unit Pelaksana Pembantu (UPP) yang berada di bawah naungan PDM Gresiik, tak terkecuali ketua PDM Kabupaten Gresik Muhammad Toha Mahsun yang hadir di tengah tengah peserta di ruang sidang 2.
Acara yang di pandu langsung oleh Ubaidillah selaku Pimpinan Daerah yang membidangi LSBO semakin menarik ketika beberapa peserta raker menanggapi progam yang dipaparkan.
Seperti anggota dari Majelis Pembinaan Kader (MPK) Sumber Daya Insani (SDI) Faris yang menginginkan untuk sinkronisasi progam kerja di kegiatan festival kader pada Milad Muhammadiyah di bulan November 2023 dalam program Adiluhung yaitu pemberian apresiasi kepada warga Muhammadiyah. (*)
Penulis Bening Satria Prawita Diharja. Editor Ichwan Arif.