PWMU.CO – Siswa KB Taman Walidah dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 09 Sidayu Gresik Jawa Timur melaksanakan upacara bendera dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, Jumat (18/8/2023).
Upacara dimulai pada pukul 07.30 WIB, dengan siswa membentuk barisan sesuai kelas dan kelompoknya masing-masing. Upacara dilakukan di halaman depan kantor dengan aturan berbaris yakni siswa kelompok A menghadap ke timur atau berbaris di depan kantor guru.
Siswa kelompok B menghadap ke barat dan siswa KB berbaris menghadap utara atau di depan kantor kepala sekolah.
Petugas Protokol Upacara Rohmatul Izzah SPd membacakan susunan acara. Upacara dimulai dengan pemimpin upacara memasuki arena upacara, dan menyiapkan semua barisan, disusul dengan laporan kepada pembina upacara dan dilanjutkan penghormatan kepada bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh semua anak didik.
Dalam amanat upacaranya, Dra Nur Hasanah menyampaikan, dulu Indonesia itu dijajah oleh bangsa lain, yaitu Jepang dan Belanda. “Belanda menjajah Indonesia selama 350 Tahun, lama sekali,” ujarnya.
Nur, panggilan akrabnya, juga mengungkapkan jika Indonesia saat itu belum punya senjata, sedangkan bangsa Belanda sudah punya senjata seperti pistol. “Namun bangsa Indonesia tidak putus asa, mereka menyerang penjajah menggunakan bambu runcing,” kisahnya.
Dia menuturkan, berkat usaha bangsa Indonesia, akhirnya bisa mengalahkan Belanda, “Semua itu karena berkat pertolongan dari Allah SWT,” tambahnya.
Semangat Belajar
Nur Hasanah juga mengajak agar semua peserta upacara tetap semangat belajar. “Mari teman-teman saat ini kita harus sama-sama belajar agar Indonesia lebih maju. Seperti pahlawan kita dulu yang tidak patah semangat. Dan selalu berdoa meminta pertolongan kepada Allah,” ajaknya.
Upacara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka. Semua anak-anak ikut bernyanyi bersama dengan penuh semangat dan senang sekali.
Salah satu guru kelompok A Islakhatul Sudiana SPdI mengungkapkan setiap bulan Agustus di setiap tahunnya anak-anak selalu diajak menyanyi lagu perjuangan. “Anak-anak senang sekali apalagi beberapa lagunya mengajak mereka bersemangat dan mengenang jasa pahlawan,” ungkapnya.
Nana, panggilan akrabnya. juga mengungkapkan jika upacara ini termasuk upacara pertama bagi anak didik baru. “Bagi mereka ini adalah hal baru, namun barisan tadi cukup tertib dan berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa kendala,” tuturnya.
Ada yang bertengkar tadi, imbuhnya, karena saling menganggu temannya. “Namun selebihnya Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Kemudian upacara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Lu’luil Maknun SAg dengan khidmat, dengan memanjatkan doa kepada Allah meminta pertolongan dan selalu diberikan rahmat-Nya.
Setelah upacara selesai anak-anak dibubarkan dan diajak kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran seperti biasanya. (*)
Penulis Kurniasari Ramadhani. Editor Ichwan Arif.