PWMU.CO – Memamerkan ibadah yang dikenal dengan riya’ merupakan sikap negatif yang harus ditinggalkan. Namun menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, tak selamanya tindakan memamerkan ibadah itu negatif.
Jika ada sifat riya’, artinya tidak ada keikhlasan dalam beribadah. Tujuannya beribadah hanya karena ingin dilihat orang lain. “Niatnya pamer karena ingin dipuji orang. Tidak benar-benar ditujukan kepada Allah,” kata Din Syamsuddin di tengah ceramahnya dalam Kajian Ramadhan, Ahad (4/6).
Namun, lanjut Din, terkadang memamerkan ibadah itu perlu. Bukan agar dipuji, melainkan sebagai bentuk syiar. “Kadang memang perlu kita tunjukkan amal kita. Bukan untuk minta pujian, tapi syiar. Kalau dikatakan riya’, ya itu riya’ positif,” kelakarnya yang kemudian disambut tawa para hadirin.
(baca: Ketika Presiden Jokowi Mengecoh Undangan VVIP Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim dan Muhammadiyah Itu Riya’-Riya’ Sedikit Tak Masalah, Asal…)
Din menegaskan, sudah saatnya Muhammadiyah menunjukkan kinerja dan amalnya. Terlebih Lazismu dalam kaitanya dengan pencatatan donatur. “Kan ada donatur yang tidak mau ditulis namanya karena takut riya’. Padahal pencatatan itu sangat dibutuhkan untuk akuntabilitas dan transparansi. Sekaligus juga digunakan untuk syiar,” tuturnya. (ilmi)