PWMU.CO – Menulis itu ibarat kungfu diungkapkan oleh Pegiat Literasi Lamongan Atrik Trisnowati SPd pada kegiatan Literary Community Network (LCN).
LCN digelar di Aula Ponpes Al Ishlah Sendangagung Paciran Kabupaten Lamongan, Jumat (18/8/2023) pukul 08.00 – 15.30 WIB. Kegiatan ini mengangkat tema Menumbuhkan Semangat Membaca Menggali Inspirasi Karya.
Atrik Trisnowati menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya dipercaya mengisi acara literasi di Ponpes Al Ishlah.
“Menulis itu ibaratnya seperti bermain kungfu. Kalau tidak pernah berlatih maka tidak akan kenal jurus-jurus jitu untuk mengalahkan lawan,” ujar guru pengampu Bahasa Indonesia di SMPN 1 Babat Lamongan ini.
Seseorang yang ingin menjadi penulis, lanjutnya, latihannya adalah membaca, membaca, dan membaca. Workshop hanya unsur penunjang, setelah itu praktik.
“Jangan hanya mengandalkan bakat tetapi tak pernah belajar. Tetapi belajarlah dan terus belajar. Dan ketika sudah punya karya jangan malu untuk dipublikasaikan. Kalau punya ide jangan ditunda, buat jadwal, serta rajin mengikuti lomba menulis,” ungkap pemilik nama pena Atrik Tris Anisa ini.
Dihadapan 180 peserta seminar yang terdiri atas dewan pembina, dewan pers, dan para pegiat literasi ini, walisantri Yusfaan Hanif kelas XI IPS-1 MA Al Ishlah ini memberikan tips-tips menjadi seorang penulis.
“Menulis itu harus punya niat. Kemudian bangga bisa menulis dan ikhlas. Bagaimanapun menulis itu ibadah maka harus semangat,” pesannya.
Tempat Nyaman untuk Membaca
Semua yang hadir begitu semangat dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari audiens. Salah satunya adalah pertanyaan dari siswi kelas X-F Ficilmi Caffa.
“Bagaimana caranya agar seseorang tidak bosan membaca?” tanya santri yang berasal dari Kota Ledre Bojonegoro ini.
“Ciptakan motivasi membaca. Dan carilah tempat yang nyaman untuk membaca,” jawab Atrik Tris Anisa.
Pembina Jurnalistik dan Majalah di Madrasah Aliyah Al Ishlah Robithoh El Islami SHum menjelaskan, kegiatan LCN atau Literary Community Network merupakan kegiatan yang sudah diagendakan setiap tahun oleh bagian pers. Tentu dengan pemateri yang berbeda.
Pembina Jurnalistik Adib Susilo SHI memaparkan, peserta LCN adalah siswa-siswi SMP dan Aliyah yang mempunyai kepedulian terhadap literasi.
“LCN merupakan wadah penyaluran kegiatan tulis menulis yang ingin dikembangkan menjadi sebuah pembiasaan berkarya,” jelasnya.
Di akhir perjumpaan, Atrik Tris Anisa kelahiran Surabaya, 17 Oktober 1975 yang mempunyai segudang prestasi kejuaraan baik tingkat daerah maupun nasional dalam bidang puisi, lagu dan cerpen ini membuat lagu untuk Al Ishlah. Ini liriknya.
Jadikan menulis sebagai darma bakti
Gerakan literasi sebagai pemacu diri
Di forum Al Ishlah yang sejati
Kita berdakwah dengan nama sang Illahi Robbi
Kitalah yang harus menjaga
Agar generasi muda tetap semangat berkarya
Kitalah yang harus berusaha
Menjadikan Indonesia tetap maju berjaya. (*)
Penulis Sri Asian. Editor Sugiran.