PWMU.CO – Spemduta terpilih menjadi tujuan field trip para peserta Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) jenjang SMP, Senin, (21/8/2023).
Rombongan Diksuspala batch 2 berangkat dari Hotel Arayana Trawas pukul 07.30 WIB dan tiba di SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo pukul 09.00 WIB. Mereka disambut keramahan pimpinan dan dewan guru Spemduta.
Kepala Spemduta Drs Zainal Arif Fakhrudi MM menyampaikannya, kegiatan field trip ini sebagai sarana sharing pengalaman.
“Di sini Spemduta dipilih oleh Majelis Dikdasmen PWM Jatim sebagai salah satu sekolah yang menjadi tujuan field trip. Kunjungan ini sebagai sarana sharing pengalaman, karena saya yakin di sini orang-orang hebat, semoga ada ilmu yang bisa dikembangkan di sekolahnya setelah Diksuspala,” jelasnya.
Rombongan disuguhi penayangan film dokumenter Spemduta, yang menceritakan perjalanan sekolah sejak berdirinya hingga menjadi 10 lantai.
Film tersebut menceritakan jejak sejarah sekolah yang berawal dari kelenteng, lalu berubah menjadi kelas yang disekat dengan triplek, hingga bisa membebaskan lahan, membangun gedung, lalu tahun 2022 bisa meresmikan Tower Spemduta 10 lantai.
Selain transformasi dari sarana prasarana dengan pembangunan tower 10 lantai, Spemduta juga melakukan transformasi visi, misi hingga program sekolah.
Sekolah Humanistik dan Futuristik
Wak Kesiswaan Spemduta Arif Syaifudin SE MPd mengatakan, pembaruan di Spemduta dilakukan dengan cara pembaruan visi misi sekolah sekaligus juga membangun brand sekolah, yaitu menjadi sekolah yang humanistik dan futuristik.
“Selain itu kami juga membangun keunggulan di bidang tahfizh al-Quran, M-ICO (Muhammadiyah International Class Orientation) bekerjasama dengan PWM Jatim, dan Excellent Class yang berbasis peminatan science, art, techno, enterpreneur,” jelasnya.
Lebih lanjut Arif Syaifudin menuturkan, Spemduta juga memulai digitalisasi sekolah dengan melaunching Si Duta (Sistem Informasi SMP Muhammadiyah 2), SiDik (Sistem informasi akademik), dan Simak (Sistem monitoring akhlak karimah).
“Sehingga dengan digitalisasi sekolah bisa membantu mengontrol pembiasaan ibadah siswa di rumah, hingga jurnal mengajar guru,” ujarnya.
Salah satu peserta Diksuspala dari SMP Muhammadiyah 5 Ngadiluwih Kediri, Ahmad Hamdani Hadi Toma mengaku melihat Spemduta seperti universitas.
“Sekilas, awal saya melihat Spemduta ini seperti universitas, tata kelola maupun letaknya bagus. Sekolah dengan jargon sekolah islami yang humanis dan futuris, mampu menjadi daya tarik bagi sekolah Muhammadiyah di sekitarnya,” kesannya. (*)
Penulis Mahyuddin Editor Nely Izzatul