Siswa SD Mugeb 3 Terbaik Reporter Cilik Muhammadiyah Se-Indonesia

Najma Raida Harimurti saat belajar mewawancarai Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi pada Jumat (28/7/2023). (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Siswa SD Mugeb meraih peringkat 3 terbaik di Pelatihan Reporter Cilik Angkatan II bagi siswa Muhammadiyah se-Indonesia. Dialah Najma Raida Harimurti, siswa kelas VI SD Muhammadiyah 1 GKB ( SD Mugeb ) Gresik, Jawa Timur.

Kabar 10 reporter cilik terbaik angkatan II diumumkan melalui akun Instagram dan Twitter Media Indonesia, Selasa (22/8/2023) pagi. Gadis kelahiran Gresik, 8 Juli 2011 ini tak menyangka ketika melihat poster pengumuman di laptop guru pembinanya, Sayyidah Nuriyah SPsi, usai shalat Dhuhur.

Kepalanya spontan mendekat ke layar, lalu berhenti beberapa centimeter saja. Jari telunjuknya berhenti di tulisan Rangking 3 kemudian kedua tangannya mengatup menutupi mulutnya. "Waah, ini aku dapat rangking 3 ya?" ujarnya mencerna kabar bahagia itu.

"Ini pertama kalinya aku juara di ajang menulis gini, lho," imbuh perempuan yang hobi membaca novel dan menonton film itu. Najma masih setengah percaya.

Sebelumnya, Najma dan para peserta lainnya mengikuti pelatihan daring melalui Zoom selama dua hari (24-25/7/2023). Selain Najma, Nararya Esthi Pangayuh dari SD Mugeb juga mengikuti pelatihan yang digelar Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkerja sama dengan Media Indonesia , Suara Muhammadiyah , dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Baca sambungan di halaman 2: Kunci Sukses

Siswa SD Mugeb 3 Terbaik Reporter Cilik Muhammadiyah Se-Indonesia.

Kunci Sukses

Bagi Najma, kunci sukses mengikuti pelatihan reporter cilik hingga sukses menduduki peringkat ke-3 ini karena dia memegang prinsip yang diajarkan mamanya. "Dikerjakan saja sebisanya, yang penting tetap berusaha, gak boleh mengeluh. Jalani saja," ungkapnya.

Dia lantas mengenang, "Aku sempat nggak mau bikin tugasnya. Mama bilang, kamu nggak boleh malas. Suka nggak suka, jalani saja. Hasilnya ditunggu saja, lihat saja hasilnya. Menang nggak menang, yang penting sudah berusaha."

Najma tak menduga tulisannya bisa terpilih menjadi 3 terbaik. Pasalnya, Najma menyadari, dia sebenarnya suka menulis, hanya saja masih sering dipengaruhi mood (suasana hati). Saat pelatihan kemarin pun Najma mengakui dia sedang tidak ingin ikut. "Tiba-tiba ada pelatihan online lalu diminta Ustadzah untuk ikut," terangnya.

Dia lantas bersyukur pada akhirnya tetap mengerjakan tugasnya, meski ini proses yang paling sulit. Menurutnya, tahap wawancaranya pada Jumat (28/7/2023) pagi lumayan mudah. Lumayan, sebab dia perlu mewawancarai narasumber adik kelas II, Kirana Chalinda Azzahra, untuk beritanya.

"Kirana masih kecil, jadi aku kurang memahami bahasanya, nulis hasil wawancaranya agak susah," ujarnya sambil mengenang bagaimana awal mula proses wawancaranya dengan Kirana. Karena belum kenal, Kirana agak malu awalnya, sehingga Najma mengajak Kirana bermain puzzle bersama dulu di Ruang Bimbingan Konseling SD Mugeb.

Selain itu, tantangannya menulis berita ini ialah harus beberapa kali wawancara. "Harus mencari informasi bolak-balik," kenang dia ketika perlu wawancara Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi dan tiga temannya.

Baca sambubgan di halaman 3: Berani Mencoba

Saat belajar wawancara dengan adik kelas, Najma Raida Harimurti berkenalan dan membangun keakraban dengan mengajak bermain dulu sambil melontarkan pertanyaan. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Berani Mencoba

Mengingat bagaimana Sayyidah menenangkan Najma saat hendak mewawancarainya pada Jumat (28/7/2023) sebagai bagian dari proses yang harus Najma lalui untuk bisa menulis berita, Ari, sapaan akrab Kepala SD Mugeb, mengapresiasi usaha siswanya yang berbuah manis itu.

"Mbak Najma bisa mendobrak pintu ketidakpedeannya sampai jadi berani menulis, bahkan sampai mendapat pengakuan meraih peringkat ke-3 dari juri reporter cilik," ujarnya.

Ari menyadari, fungsi pendidik memang diperlukan. "Memberi motivasi ke peserta didik dan memberikan kepercayaan bahwa potensi dirinya itu akan bisa dikembangkan. Bukan menuntut tapi menuntun," imbuhnya.

Ketua Forum Silaturahmi Kepala Sekolah Madrasah Muhammadiyah (Foskam) Gresik ini yakin, kalau potensi anak terus dikembangkan, anak akan semakin percaya diri. "Ini karunia Allah yang perlu terus dikembangkan dan dipupuk. Saya yakin, Najma jadi punya kompetensi di bidang jurnalis. Sekolah perlu kasih 'panggung' agar Najma terus bisa mengasah potensinya dan menikmati proses ini," terangnya.

Ari juga percaya, dengan Najma terus menekui bidang ini, dia kelak akan jadi merdeka dengan pengembangan potensi dirinya. "Tidak hanya sekadar capaian sekarang, harus berimbas ke capaian dirinya ke depan. Nanti perlu disampaikan ke orangtua dan sekolah lanjutan agar potensinya semakin melejit," tuturnya.

Ari berharap, semua pendidik menjalankan hal ini. "Saya yakin Allah memberikan keistimewaan pada setiap anak yang terlahir di dunia ini. Yang penting, antara guru di sekolah dan orantua di rumah itu tersambung, maka siswa akan percaya diri dan berani menapaki jalan suksesnya masing-masing," tambahnya.

Ari juga mengapresiasi kedua siswa SD Mugeb, Najma dan Naya, yang berani dan mau mencoba mengikuti pelatihan ini. "Berani mencoba dan mendobrak tembok ketidakpedean sehingga menemukan potensinya lebih awal. Sekolah akan mendukung dengan memberikan program layanan pelajaran Pengembangan Diri, OST (ekstrakurikuler), Bina Prestasi Akademik, maupun lainnya. (*)