PWMU.CO – Kunjungi Wisma Jerman Surabaya dan Museum Mpu Tantular di Sidaorjo, siswa International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur melakukan kegiatan International Class Visit, Selasa (22/8/2023).
Koordinator ICP Fitriatus Sa’idah MSi mengatakan, kegiatan ini diikuti siswa ICP kelas VIII. “Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu memacu rasa ingin tahu dan meningkatkan wawasan lokal maupun global pada diri siswa,” katanya.
Dia menuturkan, kunjungan ke Wisma Jerman di Jalan Taman AIS Nasution No 15 Surabaya ini siswa memperoleh wawasan global terkait pendidikan, bahasa, sosial, budaya tentang negara Jerman.
“Bahkan anak-anak diberi wawasan untuk studi lanjut di negara Jerman. Sedangkan di Museum Mpu Tantular anak-anak mendapatkan wawasan terkait sejarah,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, siswa juga belajar tentang sistem pendidikan dan informasi tentang beasiswa di Jerman. Di sana juga, sambungnya, siswa juga belajar bahasa Jerman dengan 2 tutor bahasa jerman yang sudah disediakan.
Dalam kesempatan yang sama, siswa juga diajak game Deutsch Bingo. Ada beberapa kata dalan bahasa Jerman yang ditulis siswa pd selembar kertas.
“Tutor mengucapkan beberapa kata tersebut, jika cocok dengan kata yang ditulis siswa, mereka mencoret kata tersebut. Jika semua kata sudah tercoret, maka dia memenangkan game dan Bingo!” tuturnya.
Ada juga game mencocokan kata bahasa Jerman dengan bahasa Indonesia dengan kartu. Siswa mencari pasangannya sebuah kata bahasa Jerman dengan bahasa Indonesia dari kartu yng didapat .
“Masing-masing siswa mempraktikan cara baca kata dari bahasa Jerman,” tembahnya.
Peroleh Wawasan
Fitriatus Sa’adah menyampaikan, untuk kunjungan ke Museum Mpu Tantular siswa banyak belajar tentang wawasan ke-Indonesiaan.
“Dalam suasana HUT Ke-78 RI, siswa juga bisa mempeoleh wawasan negara Republik Indonesia melalui museum ini,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, di lokasi ini siswa diajak ke Digital Room untuk melihat beberapa alat-alat peninggalan zaman dulu dimana mereka bisa menggunakan alat-alat tersebut.
“Mulai dari alat tekanan uap, Engine Stein (alat utk pembakaran pada mesin mobil), parabola, maupun cermin sudut. Selain itu, siswa juga bisa melihat alat tradisional Thuk-Thuk (Kentongan) dari Sumenep Madura,” katanya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.