PWMU.CO – Diksuspala (Pendidikan Khusus Calon dan Kepala) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur materi terakhir disampaikan Dr Eko Hardi Ansyah MPsi, Rabu (23/8/23).
Acara Diksuspala ini diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Bertempat di Trawas diikuti 120 peserta bersama fasilitator.
Eko Hardi Ansyah memaparkan branding strategy, sebuah cara menetapkan sesuatu yang melekat pada lembaga.
”Yang melekat pada diri lembaga kita harus sisi positifnya, karena itu membawa manfaat untuk sekolah,’ katanya.
Jangan sampai yang melekat sisi negatif, sambungnya, sisi negatif contohnya seperti sekolah kotor, sekolah kumuh, sekolah mahal tapi tidak sebanding dengan pelayanannya.
”Sisi negatif ini perlu diwaspadai, karena secara sengaja atau tidak disengaja, seiring dengan berjalannya waktu, itu akan melekat pada sekolah kita,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini.
Pemimpin yang Sukses
Eko, sapaannya, mengungkap ada tiga ciri pemimpin yang sukses. “Ciri tersebut adalah sehat psikologis, sehat fisik, dan sehat sosial,” paparnya.
Rasulullah sebagai contoh pemimpin yang sukses, lanjutnya, berusaha berjuang untuk kemaslahatan umat.
Ciri pemimpin adalah yang mau berjuang untuk orang lain. “Jadi seorang pemimpin itu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan mendahulukan kepentingan orang lain,” tandasnya.
Dia menerangkan, seorang pemimpin untuk mendapatkan kepercayaan orang lain, perlu adanya kredibilitas, intimasi, dan istiqomah, juga harus punya tujuan atau target, apa yang mau dicapainya kedepan.
“Jadi apa saja yang dilakukan akan sinergi sesuai tujuan yang kita tetapkan,” ujar Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini.
Sebagai pemimpin yang baik pula, lanjutnya, kita harus melakukan survei yang rutin dilakukan. Ini dilakukan agar ketika pelanggan merasa puas maka mereka akan bercerita kepada lain.
Sebaliknya jika mereka tidak puas juga bercerita kepada orang lain. “Maka ketika mereka puas, mereka pun akan dengan senang hati bercerita yang positif mengenai sekolah kita,” tuturnya.
Penulis Wulidatul Aminah Editor Sugeng Purwanto