Pembuatan Pupuk Organik Dikenalkan pada Warga Madura

Pembuatan pupuk organik
Mahasiswa KKN UMSurabaya praktik pembuatan pupuk organik cair di Madura. (Adimas/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pembuatan Pupuk Organik Cair dikenalkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Selasa (22/8/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat terdiri dari kepala sekolah, bidan, perangkat desa, dan masyarakat.

Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini memanfaatkan sampah buah dan sayur di rumah warga yang terbuang.

Koordinator KKN UM Surabaya Syarif Mohammad Nor menjelaskan cara pembuatan pupuk organik cair ini.

Alat dan bahan

• Ember (dengan kran di bagian bawah) tempat untuk menampung seluruh bahan sampah sayur dan buah.

• Pengaduk untuk mencampur seluruh bahan agar rata

• Saringan untuk memisahkan pupuk organik cair dengan limbah organik rumah tangga

• Limbah organik rumah tangga sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme

• Air gula menyuburkan tanah, menambah nutrisi, membunuh hama

• Cairan EM4 mengandung mikroorganisme untuk menyuburkan tanah

• Air cucian beras mengandung karbohidrat, menghambat organisme yang merusak, mengurangi stres tanaman, sumber energi, membantu fotosintesis, mencegah tanaman layu, mempercepat pertumbuhan bunga

Cara Pembuatan

1. Masukkan saringan ke dalam ember

2. Masukkan limbah organik rumah tangga seperti sayuran dan kulit buah yang telah dipotong kecil kedalam ember.

3. Masukkan air tawar 10 liter, air gula 100 ml, air cucian beras 1 liter, cairan EM4 sebanyak 3 tutup botol, lalu aduk hingga merata.

Tutup ember dan diamkan selama 3-4 pekan supaya berfermentasi hingga berbau seperti tape, tidak berbau busuk, dan cairan encer tidak pekat. Aduk 2-3 hari sekali.

Aturan Pemakaian

Setelah empat pekan pupuk cair bisa digunakan dengan pengenceran dulu. Perbandingan 1 liter pupuk cair campurkan dengan 9 liter air tawar bersih.

Siramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar akar tanaman dan daun dengan 3 hingga 5 semprotan (10 ml)

• Waktu ideal penyiraman: Pagi (Pukul 06.00-08.00) Sore (Pukul 16.00-18.00)

• Masa waktu penyiraman

Musim kering = sepekan sekali

Musim hujan = 3 hari sekali

Koordinator KKN UM Surabaya Syarif Mohammad Nor mengatakan, pelatihan ini supaya masyarakat memiliki pengetahuan terkait limbah rumah tangga dan pemanfaatannya sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

Kepala Desa Branta Tinggi Imam Puji berharap pembuatan pupuk organik bisa dipraktikkan warga yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Ini sangat bermanfaat bagi kehidupan warga desa.

Penulis Adimas Setiawan  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version