Tumakninah dalam Rukuk dan Sujud; Format Baru Fatwa-Fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA; Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim dan Direktur Turats Nabawi, Pusat Studi Hadits.
PWMU.CO – Tanya: bagaimanakah pelaksanaan yang dikatakan: berketetapan di dalam rukuk dan sujud dan bagaimana pula cara yang dimaksudkan dengan menyempurnakan tumakninah dalam rukuk dan sujud?
Jawab: Tumakninah dalam rukuk ialah tenang atau diam sebentar sewaktu membungkukkan badan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada kedua lutut, sedang punggung datar atau rata karena dalam membungkuk itu diam atau tenang sebentar, seperti yang digambarkan menurut hadits yang dikeluarkan Thabrani dari Ibnu Majah.
Dalam meratakan punggung ketika rukuk itu datar, dan kalau dituangkan air di punggung orang yang sedang rukuk, maka air itu akan menetap, tidak tumpah ke depan atau belakang.
Adapun mengenai tumakninah dalam sujud, maka dilaksanakan sujud itu dengan diam atau tenang sebentar dikala sejumlah tujuh anggota badan (yakni dua ujung kaki, dua tumit dan dua telapak tangan serta wajah yakni dahi dan ajung hidung) menyentuh lantai tempat sujud. Demikian menurut berbagai hadits yang dikeluarkan Muslim, Abu Awanah dan lbnu Hibban.
Tumakninah dalam Rukuk
Sewaktu rukuk harus tumakninah. Bahkan dikabarkan bahwa lama rukuk Nabi saw sujud, iktidal dan duduk antara dua sujudnya hampir sama.
Hadits Aisyah
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ رَأسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ، لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَائِمًا
Aisyah ra berkata: Jika Nabi saw bangkit dari rukuk (iktidal) beliau tidak sujud sehingga berdiri tegak. (HR Muslim: 498; Abu Dawud: 783; Ibnu Majah: 893; Ahmad: 24076)
Hadits Anas bin Malik
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ) (الظُّهْرَ, وَفِي مُؤَخَّرِ الصُّفُوفِ رَجُلٌ أَسَاءَ الصَّلَاةَ, فَلَمَّا سَلَّمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) (رَقِيَ الْمِنْبَرَ) (فَأَقْبَلَ إِلَيْنَا فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ) (أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ) (إِنِّي إِمَامُكُمْ, فلَا تَسْبِقُونِي بِالرُّكُوعِ وَلَا بِالسُّجُودِ، وَلَا بِالْقِيَامِ, وَلَا بِالْقُعُودِ, وَلَا بِالاِنْصِرَافِ) (أَتَرَوْنَ قِبْلَتِي هَاهُنَا؟) (تَرَوْنَ أَنَّهُ يَخْفَى عَلَيَّ شَيْءٌ مِمَّا تَصْنَعُونَ؟) (إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ وَرَائِي) (فِي الصَّلَاةِ فِي الرُّكُوعِ) (إِذَا مَا رَكَعْتُمْ وَإِذَا مَا سَجَدْتُمْ) (كَمَا أَرَاكُمْ مِنْ أَمَامِي) (فَوَاللهِ مَا يَخْفَى عَلَيَّ خُشُوعُكُمْ وَلَا رُكُوعُكُمْ)
Anas bin Malik ra berkata: (Nabi shalat Dzuhur bersama kami, pada shaf belakang ada orang yang tidak baik shalatnya. Ketika salam) (Nabi naik mimbar) (dan menghadap kami seraya bersabda: Wahai manusia) (sempurnakan rukuk dan sujud) (Aku adalah imam kalian, janganlah mendahului rukuk, sujud, berdiri, duduk dan kepergianku) (Tahukah kalian letak kiblatku ini?) (Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari balikku) (ketika shalat) (sekiranya kalian tidak ruku’ dan tidak sujud) (sebagaimana aku saksikan di hadapanku) (Demi Allah, tidak terlengahkan khusuk dan rukuk kalian). (HR Bukhari: 408, 409, 709, 6268; Muslim: 424, 425, 426; Nasai: 1363; Ahmad: 9795, 13406)
Hadits Barra’ bin Azib
وَعَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: رَمَقْتُ الصَّلَاةَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَوَجَدْتُ قِيَامَهُ, فَرَكْعَتَهُ, فَاعْتِدَالَهُ بَعْدَ رُكُوعِهِ, فَسَجْدَتَهُ, فَجَلْسَتَهُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ, فَسَجْدَتَهُ, فَجَلْسَتَهُ مَا بَيْنَ التَّسْلِيمِ وَالِانْصِرَافِ, قَرِيبًا مِنْ السَّوَاءِ وَفِي رِوَايَةٍ: (كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَكَعَ, وَإِذَا رَفَعَ رَأسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ, وَإِذَا سَجَدَ, وَإِذَا رَفَعَ رَأسَهُ مِنْ السُّجُودِ, قَرِيبًا مِنْ السَّوَاءِ) (مَا خَلَا الْقِيَامَ وَالْقُعُودَ)
Barra’ bin Azib ra. berkata: Aku mengamati shalat Nabi, aku dapati lama berdiri, ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud, dan duduk antara salam dan berdirinya hampir sama. Dalam riwayat lain: (Shalat Nabi sewaktu ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk dari sujud lamanya hampir sama) (selain berdiri dan duduknya). )HR Bukhari: 759, 768; Muslim: 471; Abu Dawud: 854; Tirmidzi: 279; Nasai: 1065, 1332; Ahmad: 18621) (*)
Editor Mohammad Nurfatoni