PWMU.CO – UMS kini rasakan berkah muktamar disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Dr Sofyan Anif MSi. Dia menyampaikan sambutan di Rakornas Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Ruang Utsman Bin Affan Fakultas Kedokteran UMS, Jum’at (25/8/2023).
Mengawali sambutannya Sofyan menyampaikan bahwa saat ini jumlah mahasiswa baru UMS tahun ini sekitar 8.000.
“Selaku tuan rumah saya ucapkan selamat datang, sugeng rawuh di kampus UMS. Saat ini kita sedang berada di Fakultas Kedokteran, yang sudah mendapatkan nilai akreditasi cukup fantastis 378, unggul. Hanya satu yang sampai sekarang belum bisa, yaitu rumah sakit pendidikan kita yang sampai sekarang masih bermasalah. Masih menunggu proses hukum,” terangnya.
Selain menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan undangan, Sofyan juga bersyukur karena satu bulan terakhir ini UMS digunakan sebagai tempat pelaksanaan beberapa kegiatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah maupun Aisyiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
“Minggu depan LP2M, dan dua minggu lagi Majelis Tabligh. Ini berkah Muktamar, karena di PTM rata-rata menurun, karena kebijakan PTNBH. Alhamdulullah UMS tidak. Jadi saya pikir ini berkah muktamar. Jadi muktamar itu sarana promosi yang luar biasa,” ucapnya.
Sofyan menilai penyelenggaraan Muktamar Ke 48 Muhammadiyah 2022 telah sukses tanpa ada sampah ataupun konflik dan hal itu menjadi modal besar untuk promosi kampus. Ia lantas menyampaikan bahwa UMS juga mengembangkan dakwah komunitas.
“Kami juga mengembangkan dakwah komunitas baik UMS maupun kerja sama dengan lembaga lain. Maka begitu LDK minta di sini tanpa berpikir panjang langsung acc, karena itu sesuai dengan passion saya,” ucapnya.
Sofyan menerangkan bahwa dakwah komunitas memiliki peran paling strategis.
“Pendekatan komunitas itu jauh lebih efisien dan lebih penting. Bil lisan sekarang sudah ditinggalkan umat. Harus bil hal, ini yang paling penting,” terangnya.
Hal ini menurutnya karena Muhammadiyah sejak awal telah memberikan sumbangsihnya kepada bangsa.
Terakhir, Sofyan berpesan agar para peserta tidak terburu-buru pulang sebelum mencicipi masakan khas Solo.
“Kami berharap agar tidak kesusu pulang, nikmati Kota Solo, nikmati UMS. Ada semboyan, belum sampai Solo kalau belum makan tengkleng. Mudah-mudahan Allah memberkahi dalam rangka memajukan bangsa yang ktia cintai,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni