PWMU.CO – Tiga siswa SD Mugeb tasmik juz 29 dan 30 secara bergantian di Masjid Ahmad Dahlan Gresik, Jumat (25/8/2023) pagi. SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, rutin menggelar agenda Tasmik Tahfidh Excellent setiap bulan di pekan keempat.
Tasmi pertama dijalani Muhammad Azzam L kelas III Athena. Di hadapan 2 penguji, 15 teman perwakilan dari jenjang kelas IV-VI, dan 4 orangtua yang hadir, Azzam menghafal juz 29 dalam sekali duduk.
Sultan Syah Zulkarnaen kelas IV Muhammad mendapat giliran tasmik kedua. Dia menghafal juz 30 dalam sekali duduk. Sedangkan tasmi ketiga dijalani Valerino Arkananta kelas V Analyst. Dia juga menghafal juz 30 dalam sekali duduk.
Jika sebelumnya Tasmik Tahfidh Excellent hanya dilakukan di Masjid Faqih Usman Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dan Masjid at-Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) saja, pada semester ini dilakukan tur di berbagai masjid di Gresik.
Koordinator Program Tasmik Tahfidh Excellent Raffah Wardani Hidayat SH mengatakan, pihaknya sengaja bekerja sama dengan lebih banyak masjid untuk menghidupkan masjid-masjid di Gresik ini dengan al-Quran. “Selain itu juga mensyiarkan program SD Mugeb. Semoga menginspirasi sekolah dan madrasah lainnya,” imbuhnya.
Dekat al-Quran
Tepat pukul 8.00 WIB, Tasmik Tahfidh Excellent dibuka dengan basmalah. Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menyadari, jika di antara ketiga siswa yang tasmik itu ada yang deg-degan sejak semalam.
“Pasti ayah bunda kalian semalam sulit tidur, kepikiran. Ustad Ari pahami karena itu bentuk tanggung jawab memberikan yang terbaik agar kalian sukses di tasmik ini,” ungkapnya.
Ari lantas mengimbau, “Anakku, biarkan semua indera yang Allah berikan kita rawat dengan terus bersentuhan dengan al-Quran. Mata kita, telinga kita… Mari terus dekat dengan al-Quran!”
Dia berharap, al-Quran yang mereka baca itu langsung menuju hati. “Sehingga Allah menerangkan hati kalian yang menjadikan al-Quran sebagai petunjuk,” imbuh Ketua Forum Silaturahmi Kepala Sekolah Madrasah Muhammadiyah (Foskam) itu.
Di samping itu, Ari yakin ketika simpul-simpul akal semakin terhubung dengan al-Quran, hidup mereka selamat dunia akhirat. “Sekarang maupun nanti setelah lulus tetaplah dekat al-Quran. Kalau terbiasa, Insyaallah lafadh terakhir kita nanti sebelum mengembuskan napas adalah al-Quran. Dan kita sama-sama di surgaNya kelak,” doanya.
Terakhir, Ari berharap para siswa yang tasmik maupun ikut menyimak bisa menikmati serangkaian tasmik pagi itu. “Nikmati, Ustad Ari sudah coba kursinya empuk,” ujarnya menunjuk kursi yang dia duduki. Suasana tegang pagi itu seketika cair dengan tawa peserta.
“Lihat kiri ada masjid yang indah, kanan ada pohon kurma, dan di belakang ada Ayah Bunda kalian yang mendoakan,” ujar Ari. Tasmik ke-10 ini memang spesial dengan kehadiran orangtua yang lengkap. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni