PWMU.CO – Ketua MPID Jatim Dr Aribowo MS ungkapkan kekagumannya pada 400 kontributor yang rela menulis tanpa honor demi menyuplai berita di media online PWMU.CO.
Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Pustaka, Informatika dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Aribowo MS dalam sambutannya pada acara Resepsi Milad Ke-7 PWMU.CO dan Ke-17 Matan di Aula Mas Mansur Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/I Surabaya, Sabtu (26/8/2023).
“Selamat 17 tahun Majalah Matan bertahan luar biasa sebagai media cetak. 7 tahun PWMU.CO yang terus eksis dari 30-40 ribu media online yang ada,” ujarnya mengawali sambutan.
Dia menyoroti matinya media cetak. Seperti koran hampir semua oplahnya merosot, kecuali tempo karena kemampuan komprehensif, struktur bahasa, struktur kalimat dan kekuatan investigasi yang impresif serta data kuat.
“Majalah Matan meski tidak setangguh Tempo tapi miliki kekuatan sebagai media komunitas. Walau tidak untung banget, tapi Insyaallah tetap hidup karena media komunitas,” ungkapnya.
“Demikian juga PMWU.CO, media komunitas dengan kontributor sebagai pilar utamanya. Saya dapat informasi katanya kontributor mencapai 300-400 orang, yang rela menulis berita tanpa honor,” tambahnya.
Contoh media lain yang kuat sebagai media komunitas, lanjutnya, yakni Radio Suara Surabaya FM 100. Radio ini didukung para relawan pendengar dan kontributor sukarela memberikan informasi dan advokasi.
“Radio SS bisa memerintah pemerintah, bisa memerintah walikota hingga gubernur. Inilah contoh media komunitas yang penuh aspirasi dan partisipasi warga,” jelasnya.
Menurutnya, jurnalistik komunitas tidak harus mengikuti jurnalistik umum. Tapi kekuatannya terletak pada 300-400 kontributor tanpa honor. Ini sangat luar biasa.
“Cover board set untuk wawancara tidak butuh konfirmasi, yang penting berita jernih. Beda dengan kompas.com atau cnn.com kekuatan media komunitas itu di situ. Misal seorang kepala sekolah bisa masuk Google bukan karena beritanya tapi faktor kliknya yang banyak,” celetuk dosen Ilmu Politik Unair ini.
Perbaiki Kemampuan Digital
Selanjutnya Aribowo mengajak semua kontributor yang hadir untuk menulis ke PWMU.CO, Matan, maklumat, dan yang lainnya.
“Ayo optimis hubungan antar kontributor dan jurnalistik komunitas. Kami sedang menggodok hubungan antar media di Muhammadiyah. Ada desakan bikin semacam JPPN jaringan data antar media di media Muhammadiyah Jatim,” tegas ketua MPID Jatim ini.
Sekali lagi ketua MPID Jatim mengucapkan selamat kepada pimpinan redaksi dan tim redaktur yang memimpin media Muhammadiyah Jatim meski honor jauh dari unsur layak. Selain itu dia juga mengingatkan agar pimpinan redaksi dan awak media untuk selalu mengikuti perkembangan dunia informasi.
“Ada bocoran info, Google mengancam akan keluar dari Indonesiam. Ini berpengaruh pada media online perlu memperbaiki kemampuan digital, termasuk dengan maraknya AI kita harus memperbaiki diri. Kondisi apapun media kita jangan terdampak perubahan,” pesannya.
Terakhir, Aribowo mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para kontributor dan relawan. “Semuanya adalah kekuatan yang luar biasa mengembangkan komponen informasi yang ada di Muhammadiyah Jawa Timur,” tuturnya. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri. Editor Sugiran.