PWMU.CO – Selain bernilai ibadah, puasa Ramadhan selama sebulan ternyata juga sangat menyehatkan. Dalam waktu 29 atau 30 hari puasa Ramadhan, ada 3 siklus kesehatan yang dilalui oleh Muslim yang menjalankan puasa.
Demikian disampaikan oleh dr Tantowi Djauhari dalam Pengajian Dhuha Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Klojen di gedung Aisyiyah Kauman Klojen Kota Malang (31/5).
Mengutip hadits Nabi Muhammad saw, Wakil Direktur Rumah Sakit RS Umum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan bahwa bulan Ramadhan dibagi menjadi 3 pembagian.
“Awaluhu rahmah wa ausaathuhu maghfirah wa akhiruhu ‘idkum minannaar,” jelasnya sambil menguraikan terjemahan bebasnya sebagai 10 hari pertama puasa sebagai rahmat, 10 hari kedua sebagai ampunan, dan 9 atau 10 hari terakhir sebagai bebas dari neraka.
(Baca juga: Penjelasan Medis tentang 9 Manfaat Puasa untuk Kesehatan)
“Pembagian itu ternyata juga ada hubungannya dengan kesehatan,” jelas pria yang akrab dipanggil Tomi itu. Dalam dunia kesehatan, 10 hari pertama puasa, ternyata juga menjadi rahmat bagi orang yang berupasa. Meski secara fisik, jelas putra tokoh Muhammadiyah Jatim, DR Amir Hamzah itu, memang tubuh biasanya serasa tidak enak semua
“Itu karena tubuh kita sebenarnya sedang menggelontor racun – racun yang selama satu tahun bersemayam di tubuh kita,” jelas Tomi sambil menyatakan kenapa pada 10 hari pertama tubuh terasa kurang enak semua. Namun, kata Tomy, ketidaknyamanan tersebut sebenarnya rahmat bagi tubuh karena racun-racun dalam tubuh sedang dalam masa pembunuhan.
(Baca juga: Tujuh Penyakit Ini Bisa Disembuhkan dengan Puasa)
Kemudian sepuluh hari kedua yang dikatakan oleh hadits sebagai hari-hari penuh ampunan, juga terjadi dalam tubuh orang yang sedang berpuasa. “Sebab, pada sepuluh kedua ini sejatinya terjadi perbaikan atau peremajaan sel- sel baru,” jelas Tomi.
Sementara 9 atau 10 hari terakhir dijauhkan dari api neraka, juga punya makna kesehatan. Sebab, setelah melakukan puasa selama 20 hari, pada hari ke-21 sejatinya manusia dijauhkan dari penyakit. “Karena pada puluhan terakhir ini terjadi peningkatan imunitas atau kekebalan tubuh,” urai dosen UMM ini.
Kendati selama sebulan telah terjadi perbaikan kesehatan tubuh, tapi kata Tommy, melihat kebiasaan masyarakat Indonesia, upaya sebulan itu biasanya “rusak” saat memasuki puluhan ke-4 atau saat Idul Fitri dan sesudahnya.
(Baca juga: Inilah Penjelasan Kenapa Shalat Tahajjud di Sepertiga Akhir Malam Itu Menyehatkan)
“Sepuluh hari keempat itu bisa dikatakan sebagai hari perusakan. Sebab, kesehatan yang sudah sangat bagus selama satu bulan puasa Ramadhan itu dirusak saat lebaran dengan tidak bisa mengontrol pola makan,” jelas Tomi lagi.
“Karena itulah, maka disunnahkan puasa Syawal,” jelas Tomi tentang rahasia sehat puasa 6 hari dalam bulan Syawal di luar tanggal 1. Mari kita jaga kesehatan puasa kita dengan benar! (uzlifah)