PWMU.CO – Dalam berbagai acara yang diselenggarakan Muhammadiyah, pemakaian sarung sebagai pakaian tidak familiar. Kebanyakan bercelana panjang, bahkan mayoritas mutlak. Dapat dimaklumi jika ada orang yang memakai sarung di acara Muhammadiyah akan menarik perhatian lainnya.
Itu pula yang terlihat di hari kedua Kajian Ramadhan 2017 Muhammadiyah Jawa Timur 2007 (4/6) di DOME Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dari pengamatan sekilas PWMU.CO, setidaknya ada satu peserta yang datang ke lokasi kajian dengan memakai sarung..
Meski tentu saja, pada hari sebelumnya juga menggunakan celana panjang saat acara pembukaan maupun sesi setelahnya.
(Baca juga: Ini Perbedaan Gaya Sarungan Warga Nahdliyin dan Muhammadiyah)
Namanya Taruno, begitu dia memperkenalkan diri. Tercatat sebagai satu dari 17 peserta yang datang dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bangkalan, aktivitas kesehariannya di Persyarikatan Cabang Labeng.
“Karena terburu-buru dan merasakan hawa yang dingin,” ujarnya tentang pemakaian sarung pada pagi itu. Meski sarungan, ternyata Taruno juga memakai sepatu.
Atau bisa jadi karena masyarakat Madura terbiasa mengenakan sarung dalam berbagai acara, membuat Taruno tidak canggung juga memakainya.
(Baca juga: Ketika 2 Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul)
Toh, pakaian itu tidak membuat pria 58 tahun ini kendur semangat dan kekhusyukan dalam menyimak Kajian Ramadhan hari itu.
Selamat bapak Taruno, semoga beserta rombongan mendapat berkah Ramadhan. (arifah)