Langganan tanpa Dipesan
Menjadi kebiasaan yang tidak tertulis saat Milad PWMU.CO membawa jajanan khas daerah asal kontributor. Begitu pula bagi Ian membawa salad bikinannya di momentum tahunan ini. “Langganan (bawa) walaupun tanpa dipesan,” ujar.
Kepala Sekolah Kelompok Bermain Walidah Gresik itu sehari-harinya memang berjualan salad.
Kata Ian, sempat ada kejadian yang membagongkan. Dia awalnya mengira ini milad ke-8 sehingga menata potongan buah menyerupai angka 8. Pukul 3.00 WIB saladnya sudah siap dibawa.
Beruntung, saat mau berangkat pukul 5.30 WIB, dia bertanya ke rekannya sesama kontributor, Sayyidah Nuriyah. Usai menyadari ini baru peringatan ke-7, Ian buru-buru mengganti.
Selain puding dan salad, berbagai jajanan khas asal kontributor dari berbagai daerah juga dikumpulkan di tiga meja panjang depan Aula. Ada lento dan klepon khas Menganti, bakpia Gempol, pudak, rengginang cumi, kerupuk Kenjeran, es cao gula aren, edamame, dan kripik usus Menganti.
Ada pula kerupuk bangjo Klenteng Bojonegoro, tahu ledok kulon, posot-posot Bawean, bawang goreng Probolinggo, kerupuk tayamum dan keripik bayam Giri Gresik, kue lumpur kentang Sidoarjo, lumpia, keripik pisang khas Lumajang, keripik mbote Lamongan, sirup Pokak, kue Bagiak, prol tape, legen Paciran, susu Kedelai dan Sinom.
Selain itu, ada wingko Babat, kacang shanghai “gangsar” Tulungagung, bolen pisang, kembang goyang, opak jepit, brengkes ndok Bader, risoles, lumpia, bombolini, pempek Kering, keripik sukun, krupuk tripang, emping udang, dan krupuk khas Sidoarjo. (*)
Penulis Kusnaini Sulchan Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni