PWMU.CO – Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat pernyataan yang merugikan Prabowo Subianto dalam meraih suara Pemilihan Presiden.
Demikian disampaikan M. Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam rilisnya, Ahad (27/8/2023).
Dalam satu acara talkshow, Grace Natalie mengatakan Prabowo menyesal didukung oleh kelompok intoleran.
Menurut Din Syamsuddin, pernyataan demikian bersifat tendensius dan sinistik, karena dialamatkan kepada berbagai kelompok Islam yang pada Pilpres 2019 mendukung Prabowo Subianto.
”Kalau Prabowo Subianto tidak mengatakan itu dan itu hanya penafsiran dari penafsir, seperti dikatakan oleh politisi Partai Gerindra Habiburrahman di media massa, maka pernyataan Grace Natalie bersifat manipulatif dan insinuatif,” ujar mantan Ketua Umum MUI Pusat.
Tapi, sambung Din, kalau pernyataan Grace Natalie itu benar bahwa Prabowo Subianto memang mengatakan hal demikian maka itu merugikan Prabowo sendiri.
”Harus diakui bahwa pada Pilpres 2019 Prabowo mendapat dukungan besar dari berbagai kelompok umat Islam. Kalau tidak ada dukungan itu maka perolehan suaranya tidak akan besar dan dia akan kalah besar, serta political leveragenya rendah,” katanya.
Menurut Din, justru sikap politik Prabowo Subianto yang mau menjadi pembantu presiden yang pernah menjadi rivalnya pada Pilpres telah mengecewakan banyak dari pemilihnya.
”Berita bahwa Prabowo menyesal dulu didukung justru menambah penyesalan para pendukung yang memilihnya dulu. Tidak sedikit dari mereka yang menilai Prabowo bukan seorang pemimpin amanah, tapi pemimpin yang berkhianat,” ujarnya.
Kata Din, diksi kelompok intoleran juga perlu dikritisi. Kalau itu diindikasi kepada kelompok Islam, maka pernyataan itu bernada tuduhan dan merupakan bentuk islamofobia.
”Tidak elok kiranya kalau narasi politik yang dikembangkan oleh para politisi bersifat tendensius dan insinuatif, karena nanti akan dibalik bahwa sesungguhnya penuduh kelompok lain intoleran adalah sang intoleran sejati,” tandas Din.
Editor Sugeng Purwanto