PWMU.CO – Pembaca Quran di acara Pengajian sang Pencerah di Perguruan Gadung Wonokromo Surabaya, Ahad (27/8/2023) ternyata anak istimewa.
Pengajian sang Pencerah diadakan setiap bulan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya berkeliling di PCM.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Quran. Pembaca Quran sebanyak lima anak. Ternyata empat anak tuna netra. Mereka membacakan surat al-Isra ayat 9-12 dan 79 dengan lantunan yang menyentuh hati.
Ayat 9-12 di dilantunkan oleh tiga anak laki-laki secara bergantian. Ayat 12 dibacakan oleh dua anak perempuan. Lantunan merdu ayat suci dari anak-anak hebat ini menjadikan suasana mengharu biru. Tidak sedikit jamaah emak-emak yang meneteskan air mata.
”Mereka anak didik dari QoriMu di bawah naungan Majelis Tabligh PDM Surabaya yang belajar di Masjid Syuhada PCM Wonokromo,” kata Barid SAg MPd pembina QoriMu Surabaya.
Dia menjelaskan, wilayah kerja QoriMu dibagi lima bagian yaitu Surabaya barat, timur, utara, selatan, dan pusat.
”Anak-anak ini santri QoriMu yang belajar di wilayah Surabaya Selatan. Tempatnya di Masjid Syuhada PCM Wonokromo,” sambungnya.
Satu pembaca Quran yang normal adalah Rusdion Muhammad Aminzafi kelas VI SD Musix. Empat temannya dari Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Gebang Putih adalah Tania Riski Qoryati kelas VIII, Alisa Iftitahurahmah kelas VIII. Dua anak berikutnya saudara kembar, Muhammad Akbar Sadewa dan Muhammad Akbar Nakula, kelas IV dari YPAB Tegalsari.
Anita Taurusia, ibu Nakula dan Sadewa, bangga semangat anak-anaknya belajar qiraah al-Quran. Walaupun rumahnya di Kenjeran saat sekolah dia antarkan dengan mobilnya.
“Nakula dan Sadewa ini selalu tidak sabar menunggu datangnya hari Sabtu untuk belajar qiraah,” ujar Anita sambil menjelaskan ayah anak-anak itu telah wafat.
Sebelum acara pengajian dimulai hadirin dihibur tim parade musik angklung anak-anak SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya.
Mereka melantunkan musik instrumentalia lagu Bambu Rucing. Anak-anak tampil dengan kostum merah putih. Tepuk tangan jamaah mengiringi langkah 30 anak pemusik saat menuju panggung.
Lalu mereka membawakan lagu daerah Jawa Barat Manuk Dadali, disertai koreografi tari.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto