PWMU.CO – Safari Ahad Subuh BKMM Sidoarjo diadakan di Masjid Al Ichsan Pondok Mutiara, Sidoarjo, pada Ahad (27/8/23).
Dalam kegiatan itu, Badan Koordinasi Masjid Muhammadiyah Sidoarjo (BKMMS) mengajak para takmir masjid untuk melek IT.
Ketua PCM Sidoarjo Noer Wachid Soeprijanto dalam sambutannya menjelaskan sejarah berdirinya Masjid Al Ichsan.
“Masjid ini didirikan oleh Muhsinin H Ichsan pada tahun 1998, lalu diwakafkan oleh Hj Misriah bin H Ichsan ke Persyarikatan Muhammadiyah pada Oktober tahun 2019. Sejak tahun itu masjid dikelola PDM Sidoarjo,” tutur ketua Takmir Masjid Al Ichsan tersebut.
Sepinya Masjid dari Para Pemuda
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidoarjo itu juga menyampaikan tantangan mengelola masjid. Menurutnya, yang dihadapi saat ini adalah sepinya masjid dari para pemuda, walaupun kegiatan pengajian dilaksanakan sepekan dua kali.
“Maka kami hadirkan ustadz muda dan tema kekinian, tapi yang hadir orang-orang muda di zamanya 40 tahunan yang lalu,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Sambutan selanjutnya dari Ketua BKMMS Ahmad Haris SPd MPdI. Ketua yang baru dikukuhkan pada 20 Agustus 2023, itu mengungkapkan akan meneruskan program-program yang lama yang belum terwujud, juga melakukan terobosan dan berbagai inovasi baru agar masjid Muhammadiyah semakin makmur.
Wakil ketua Pimpinan Daerah Sidoarjo Misbach SAg MPd, menyampaikan empat kriteria masjid. Pertama masjid fisiknya bagus, kegiatannya banyak. Kedua masjid fisiknya bagus, sepi kegiatan. “Ketiga masjid fisiknya kurang bagus tapi kegiatannya ramai, serta keempat fisiknya kurang bagus juga sepi kegiatan,” jelasnya.
Misbach meminta pengurus BKMMS yang baru supaya menjadikan masjid Muhammadiyah Sidoarjo menjadi masjid yang unggul. “Segera laksanakan raker dengan program memakmurkan masjid,” pintanya
Takmir Masjid Harus Melek IT
Ustadz Ferry Yudi Antonis Saputro SHI MPdI CPt, penceramah safari Ahad Subuh memberikan motivasi pada jamaah, yakni dalam menghadapi tantangan generasi muda menyongsong Indonesia emas 2045.
“Kenapa 2045? karena Indonesia usianya genap 100 tahun, tahun emas bagi Indonesia dalam menggapai cita-citanya, namun belum optimal dalam menyiapkan generasi untuk menghadapi perubahan zaman,” tuturnya.
Mubaligh muda dari Surabaya menambahkan, “Ada tiga tantangan besar yang dihadapi generasi milineal yaitu korupsi, pengelolaan sumber daya alam dan penguasaan sains dan teknologi,” imbuhnya.
Dia mengajak pada jamaah untuk melihat kenyataan saat ini, yakni remaja tidak pernah lepas dari hape dan internet. “Remaja sekarang bingung kalau kuotanya habis,” imbuhnya.
Tantangan ke depan yang di hadapi para takmir, bagaimana para remaja betah di masjid. “Para takmir harus melek IT dan setiap masjid pasang wifi, agar mereka lebih suka di masjid dari pada di warkop,” ujar Ketua MPKS PDM Surabaya.
Pondasi Islam yang Kuat
Dai muda ini mengingatkan dampak penggunaan internet bagi generasi muda, maraknya seks bebas, narkoba, dan LGBT semakin kuat dan tersturktur.
Tantangan yang dihadapi generasi milenial ini harus dijawab para orangtua dan takmir masjid untuk menyelamatkan mereka. “Siapkan pondasi Islam yang kuat dengan tauhid, cinta nabi dan al-Quran,” tuturnya.
Ceramah 45 menit ini diakhiri dengan mengajak para orangtua, supaya memberikan kesempatan mujahid muda untuk mengeksploitasi potensi mereka.
Kegiatan Safari Ahad Subuh yang dilaksanakan dua pekan sekali diakhiri dengan pemberian sembako, yaitu dari Lazismu dan Komunitas Peduli Sesama (KPS) untuk masyarakat yang kurang mampu. (*)
Penulis Ridwan Manan. Editor Darul Setiawan.