PWMU.CO – Sambung Rasa selalu menjadi sesi acara yang ditunggu kontributor tiap resepsi Milad PWMU.CO.
Pada acara Milad ke-7 PWMU.CO di Aula Gedung PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/I Surabaya, Sabtu (26/8/2023) juga begitu. Di sesi acara Sambung Rasa ini ajang curhat para kontributor dengan berbagai problematikanya disampaikan kepada tim redaksi.
Muhammad Zarkasi dari SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya menyadari antrean berita banyak akan tetapi menunggu balasan chating dari admin atau editor tidak berbalas. ”Kondisi ini ibarat pacaran lagi marahan, didiamin terus,” kata guru Smamda Surabaya ini disambut tawa hadirin.
”Lebih baik saya dibilangi salahnya apa daripada didiamkan karena saya termasuk orang yang tidak paham kode. Namun setelah tadi dijelaskan kondisi co-editor dan editor yang masih sibuk dengan aktivitasnya akhirnya saya sadari,” ujarnya.
Beda pengalaman Dela Andika Tri Pamungkas dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik juga diungkapkan di forum ini. Dia baru satu tahun bergabung dengan PWMU.CO.
”Saya mengirim berita di PWMU.CO itu tidak lama biasanya. Saya kirim berita dalam waktu lima menit sudah ditayangkan,” ujarnya.
Musyrifah, kontributor PWMU.CO dari Gresik, mengakui berkahnya setelah belajar di sekolah menulis PWMU.CO, tagline website ini.
Dia bercerita, sering dimintai tolong untuk meliput acara untuk dimuat di PWMU.CO. Bahkan ada lembaga yang memberinya amplop sebagai ganti transportasi.
”Sebenarnya saya tidak menginginkan hal itu. Saya kembalikan amplop itu orang lembaga tersebut menolak. Jadinya ini rezeki tak terduga yang bisa saya katakan sebagai berkah,” ujarnya.
Suparlan alias Dahlansae dari Pare Kediri mengungkap keluh kesahnya ketika meliput acara di luar Muhammadiyah. “Saya sering ditanya kartu pers, lha saya gak bisa tunjukkan wong selama lima tahun bergabung PWMU.CO belum mendapatkan,” katanya.
Pemimpin Redaksi Mohammad Nurfatoni langsung menjawab keresahan Dahlansae. “Kirim foto dan biodata ke saya angsung saya buatan kartu pers PWMU.CO. Pesan saya manfaatkan untuk liputan, jangan disalahgunakan,” katanya.
Menanggapi Musyrifah, dia mengatakan, kontributor menulis berita itu niatnya untuk menyebarkan dakwah. Ternyata itu membawa berkah dikenal banyak orang sehingga diundang untuk menulis berita.
“Kalau kemudian diberi amplop ya boleh diterima selama tidak meminta. Anggap itu rezeki anak salehah,” ujarnya yang mengundang tawa.
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Sugeng Purwanto